Pada sekitar abad 13—14 Kerajaan Sriwijaya tumbang, dan kemudian digantikan dengan Kerajaan Dharmasraya.
Dharmasraya yang kini menjadi kabupaten muda di Provinsi Sumatra Barat, memiliki sejarah yang panjang. Nama Dharmasraya sendiri diambil dari Prasasti Padang Roco, yang merupakan bukti tertulis berdirinya Kerajaan Dharmasraya di masa lampau.
Prasasti Padang Roco merupakan hadiah dari Raja Singasari Sri Maharajadhiraja Krtanagara Wikrama Dharmmottunggadewa, kepada Sri Maharaja Srimat Tribhuwanaraja Mauliwarmmadewa.
Prasasti yang bertarikh 1208 Saka (1286 Masehi) tersebut merupakan hadiah dan ucapan selamat dari penguasa Jawa pada masa itu. Selain itu, Prasasti Padang Roco juga merupakan pengakuan berdirinya Kerajaan Dharmasraya.
Banyak hal-hal menarik Dharmasraya di masa lalu yang perlu Anda ketahui, mulai dari kerajaan kaya raya, hingga ketenarannya yang diakui dunia. Berikut ini telah Djawanews rangkum dari berbagai sumber.
Dharmasraya, Kerajaan yang Kaya Emas
Kejayaan Kerajaan Dharmasraya di masa lampau dapat dibuktikan dengan bekas-bekas reruntuhannya yang terbuat dari bata merah. Bahkan, dilansir dari lama Jurnalis Travel, menemukan salah satu bagian patung peninggalan Kerajaan yang berbahan baku emas murni.
Penemuan emas di bekas lokasi Kerajaan Dharmasraya bukanlah untuk pertama kalinya. Daerah tersebut sejak zaman dulu memang sudah dikenal akan penghasil emasnya.
Di kawasan Sumatra terutama di Minangkabau, dan beberapa sungai lebar di Solok Selatan dan Dharmasraya merupakan daerah penghasil emas yang diakui. Salah satu bukti tertulis melalui penyair Portugis Luis de Camoens yang dalam sajaknya berjudul Os Lusiadas, menceritakan Gunung Ophir yang kaya akan emas.
Sajak De Camoens tersebut pada akhirnya menginspirasi banyak penjelajah samudra untuk datang ke Sumatra dan menjalin hubungan dengan para penguasa lokal.
Dharmasraya dalam Age of Empires II
Kejayaan Dharmasraya di masa lampau juga diakui oleh salah satu pengembang permainan video game Ensemble Studios, yang kemudian diterbitkan oleh Microsoft pada tahun 1999.
Permainan Age of Empires II atau Age of Kings merupakan sekuel kedua dari Age of Empires yang mendapat respon positif pecinta permainan video gim. Selang 17 tahun setelah permainan tersebut rilis, kemudian muncul sekuel keempatnya yang berjudul Rise of Rajas.
Dalam Rise of Rajas, terdapat salah satu misi di mana Kerajaan Dharmawangsa menjadi lawan dari Kerajaan Majapahit. Misi yang berjudul “The Oath to Unify Nusantara” tersebut merupakan salah satu realisasi dari upaya Patih Gadjah Mada menyatukan nusantara di bawah Majapahit.
Fakta Dharmasraya menjadi bawahan Majapahit berdasarkan tulisan Zyah El Qonita yang bersumber dari Pupuh XIII naskah Nagarakrtagama, yang menyatakan jika Dharmasraya bersama daerah lainnya seperti Jambi, Palembang, Karitang, dan Teba berada pada kekuasaan Majapahit.