Bagi Bob Sadino, hal-hal yang tampak rumit menjadi sangat sederhana. Tidak ayal pebisnis yang hingga akhir hayatnya fokus di bidang pangan dan peternakan tersebut, spiritnya menginspirasi para kawula muda.
Dengan outfit santai, celana pendek dan kemeja lengan pendek, Bob Sadino menjadi ikonik dan menginspirasi. Namun jangan salah, di awal karirnya seorang Bob Sadino tetap mengalami masa-masa pahit.
Bob Sadino juga Pernah Mengalami Masa Sulit
Sadino memang dilahirkan dari keluarga berada, terlebih ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara yang mewarisi seluruh harta kekayaan keluarga. Kenapa demikian? Berbagai sumber menyebutkan saudara-saudara Sadino sudah berkecukupan semua, Sultan memang!
Tidak langsung menggunakan semua warisan keluarga untuk berbisnis, Sadino malah menghabiskan sebagaiannya untuk berkeliling dunia. Diketahui ia pernah bekerja dan menetap selama 9 tahun di Belanda, hingga menikah dengan Soelami Soejoed.
Sadino pernah bekerja di perusahaan pelayaran nasional Djakarta Lylod yang berkantor di kota Amsterdam, Belanda. Namun petualangan Sadino dimulai ketika ia memutuskan keluar dan pulang ke tanah air.
Pada tahun 1967, Sadino sekeluarga pulang Indonesia dan membeli sepetak tanah di Jakarta Selatan dengan uang hasil penjualan mobil Mercedes miliknya. Sedangkan mobil lainnya ia sewakan.
Setelah Sadino keluar dari pekerjaannya, hari-harinya dihabiskan untuk menyewakan mobil Mercedesnya, dengan dirinya sendiri yang menjadi sopir. Namun nahas, sebuah kecelakaan menimpanya hingga membuat mobilnya rusak.
Bob Sadino Pernah Menjadi Kuli
Mobil Mercedes yang rusak dan membutuhkan biaya perbaikan mahal membuat Sadino berpikir keras, hingga akhirnya ia menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp100.
Dibalik ketegaran dan quote-quote yang menjadikan dunia menjadi lebih mudah, Sadino ternyata pernah mengalami depresi. Hingga suatu ketika temannya datang dan menyarankan dirinya untuk memelihara ayam dan berbisnis telur.
Yang namanya rezeki memang tidak ke mana, bermula dari usaha kecil-kecilan rumahan, telur ayam negeri Sadino mulai memiliki pasar. Perlu diketahui, pada masa itu ayam kampung masih mendominasi permintaan pasar
Bob Sadino sekaligus orang pertama di Indonesia yang mengenalkan varian ayam negeri beserta telurnya ke masyarakat Indonesia. Kemudian bisnis Sadino semakin berkembang dan merambah ke sayuran dan penjualan makanan. Dirinya merupakan pemilik supermarket Kem Chick di tahun 1969.
Sadino juga tercatat menjadi direktur utama PT Boga Catur Rata, direktur utama PT Kem Foods, dan direktur utama PT Kem Farm. Di masa-masa akhirnya Sadino kerap menjadi pembicara di berbagai acara untuk memberikan motivasi bagi pelaku bisnis pemula.
Satu hal yang menjadi perenungan kita bersama sekarang, Sadino sering mengatakan jika peluang bisnis pertanian masih cukup besar, baik di dalam negeri maupun internasional. Ironisnya, Indonesia yang dari dulu dikenal sebagai negara agraris, kini minat anak-anak muda di sektor pertanian semakin menurun dan utopis untuk bekerja di industri multinasional. Waduh, bagaimana ini Pak Bob Sadino?