Djawanews.com – Nama Carolus Linnaeus mungkin kalah populer ketimbang Charles Darwin. Padahal dia adalah penemu sistem klasifikasi organisme atau taksonomi sebagai cabang ilmu biologi.
Carolus Linnaeus, Penemu Sistem Klasifikasi Modern
Linnaeus merupakan putra dari seorang pastur gereja Lutheran bernama Nils Inggermasson Linnaeus.
Dia dilahirkan lebih dari tiga abad yang lalu, tepatnya pada 23 Mei 1707 di Provinsi Smaland, Swedia.
Meski terlahir dari kalangan rohaniawan, Linneaus lebih memilih untuk belajar menjadi tabib.
Di tahun 1728, atau saat dia berusia 21 tahun, Linneaus mendapat beasiswa dari universitas Uppsala. Di sela kesibukannya, dia berkelana untuk mengumpulkan dan mempelajari tumbuhan.
Linnaeus tidak sendirian saat meneliti tentang tumbuhan. Wilfrid Blunt dalam biografi Linneaus The Compleat Naturalist (2001, hlm. 96) menyebut bahwa Linnaeus ditemani teman kuliahnya, peter Artedi.
Keduanya memiliki cita-cita besar, yakni mengelompokkan organisme menggunakan metode yang lebih mutakhir secara sistematis, singkat dan tertib.
Pada 1735, Linnaeus dan Artedi pindah ke Amasterdam, Belanda untuk merampungkan pendidikan dokternya.
Akan tetapi, di bulan September tahun yang sama, Artedi wafat setelah terjatuh ke bendungan Amsterdam saat meneliti ikan. Sehingga dia harus melanjutkan penelitian kawannya itu untuk dijadikan dasar pemikiran dalam edisi pertama Systema Naturae, yakni pamflet setebal 11 halaman yang berisi gagasan awal taksonomi.
Dalam pamflet tersebut dia mengulas hierarki dalam taksonomi yang didasarkan pada pembagian yang ekslufif atau bersifat dikotomi.
Linneaus menyempurnakan karya agungnya itu selama 35 tahun. Dari yang hanya belasan lembar menjadi ribuan lembar kitab klasifikasi biologis hierarkis.
Pada 1758, Linneaus berhasil merampungkan edisi ke-10 Systema Naturae yang disebut sebagai titik awal perkembangan taksonomi modern.
Dalam edisi tersebut, untuk pertama kalinya manusia modern diklasifikasikan ke dalam salah satu Kingdom Animalia dengan nama ilmiah Homo Sapiens.
Bisa dibilang, sistem klasifikasi biologi hierarkis yang ditawarkan oleh Carl Linnaeus, mampu membagi setiap mahluk hidup ke dalam dua nama ilmiah yakni genus dan spesies.
Pada 2014 silam, Linnaeus didapuk sebagai salah satu orang paling berpengaruh sepanjang masa di internet.
Berdasarkan catatan New Scienties, hal tersebut diperoleh dari analisa terhadap tautan link artikel Wikipedia dalam berbagai versi bahasa yang tersebar di seluruh dunia maya. Nama Carolus Linnaeus sering muncul ketika nama-nama ilmiah disebut.