Djawanews.com – Di balik tragedi kelam bom malam Natal yang terjadi pada tanggal 24 Desember 2000, ada satu sosok yang berhasil jadi penyelamat. Ia adalah Riyanto, anggota barisan Ansor Serba Guna (Banser) yang tengah berjaga di sekitar gereja.
Saat itu Misa Natal Berjalan lancar, demikian kata Rudi Sanusi Wijaya, Pendeta Gereja Eben Haezer, Mojokerto, dilansir dari Tirto. Saat itu tiba-tiba jemaat gempat karena mendapat tak kecil tak bertuan di salah satu bangku jemaat.
Dalam tas berisi bungkusan kado tak bernama, yang kemudian diserahkan pada petugas keamanan. Saat diserahkan, beberapa bom di luar gereja meledak.
Mendapati hal tersebut, Riyanto bermaksud mengamankan bungkusan itu ke dalam saluran air dengan maksud agar ledakan berhasil teredam. Sayangnya upaya Riyanto sia-sia, tubuhnya terlempar sejauh 30 meter saat bingkisan itu meledak.