Djawanews.com—Ateng atau Andreas Leo Ateng Suripto meninggal pada 6 Mei 2003 dalam usia 60 tahun. Ateng populer di era ’70-an hingga ’80-an. Ia menjadi mega bintang komedian dan perfilman Indonesia kala itu. Meski lama berselang banyolan dan karakter Ateng masih akrab di era millennial.
Perjalanan Karir Ateng di Dunia Hiburan Indonesia
Ateng mulai menunjukkan bakat komedinya sejak masa SMA. Ia satu sekolahan dengan Benyamin Sueb di SMA Taman Siswa. Karena sama-sama suka melawak keduanya kerap tampil bersama dalam berbagai acara sekolah waktu itu.
Tidak butuh hanya berkilau, emas yang berharga membutuhkan seseorang untuk mengangkatnya ke permukaan. Adalah Mohammad Said yang kemudian melihat bakat komedian dalam diri Ateng dan membawanya ke Pak Kasur untuk ikut siaran Panggung Gembira di Studio V RRI.
Ateng sebenarnya bercita-cita sebagai seorang diplomat dan ingin melanjutkan pendidikan di Akademi Hukum Militer. Namun karena tubuhnya yang pendek ia harus mengurungkan niat tersebut. Ateng akhirnya masuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional.
Di sela-sela pendidikannya ia mulai merintis karirnya di dunia hiburan. Dari Panggung Gembira, ia berkenalan dengan Bing Slamet. Mereka membuat kelompok lawak bersama Drajat dengan nama Tos Kejeblos. Kelompok itu aktif dari 1961 hingga 1963. Setelah itu, Ateng sempat bergabung dengan grup Bagio CS bersama S. Bagio dan Iskak.
Ateng mulai naik daun ketika masuk grup Kwartet Jaya pada 1967. Grup itu terdiri dari Ateng, Eddy Sud, Iskak, dan Bing Slamet.
Tidak hanya dunia lawak, Ateng juga merambah dunia film. Pada 1961, bersama Bing Slamet, Ateng memulai debut karirnya di layar lebar dalam “Amor dan Humor”, “Biji Mas”, dan “Kuntil Anak”. Ateng mulai mendapat filmnya sendiri dan menjadi ikon komedi pada 1974.
Film-film Ateng di antaranya “Ateng Minta Kawin”, “Ateng Kaya Mendadak”, “Ateng Mata Keranjang”, dan banyak lagi yang lainnya. Ia juga beradu peran dengan artis-artis seperti Iskak, Vivi Sumanti, Ernie Djohan, Titiek Puspa, hingga Ira Maya Sopha.
Meski bukan asli pribumi, Ateng yang memiliki nama Cina, Kho Tjeng Lie mampu menggebrak industri lawak Indonesia kala itu. Karakter Ateng yang kerap jadi orang teraniaya, namun berakhir dengan keberuntungan telah berhasil menarik penonton.
Hidup dalam kepopuleran tidak membuat Ateng lupa diri dan sombong. Para sahabatnya tetap mengingat Ateng sebagai sosok yang selalu santun. Ateng juga tak mengenal kasta senior-junior yang kerap terjadi dalam dunia hiburan kala itu.
Karakter Ateng kembali dimunculkan dalam industri hiburan Indonesia dalam film “Lagi-Lagi Ateng” garapan Monty Tiwa yang rilis pada 7 Januari 2019. Film yang diperankan oleh Augie Fantinus, Soleh Solihun, dan Julie Estelle ini dibuat sebagai bentuk persembahan atas kiprah dua tokoh besar yakni Ateng dan Iskak.