Banyak jenis penanggalan, salah satunya adalah Penanggalan Masehi yang paling umum digunakan hingga sekarang.
Orang yang paling berjasa dari adanya penanggalan Masehi adalah Julius Caesar, kaisar yang menguasai Roma pada tahun 100 SM hingga 44 SM. Menariknya, tahun baru pertama kali tidak dirayakan pada 1 Masehi.
Tahun Baru Pertama Kali tidak Diperingati 1 Masehi
Beberapa saat setelah Julius Caesar dinobatkan menjadi penguasa Roma, hal yang ia lakukan adalah mengganti penanggalan tradisional Romawi. Caesar dibantu oleh Sosigenes seorang ahli astronomi Iskandariyah dalam membuat penanggalan.
Gagasan yang diinisiasi Caesar kemudian dapat direalisasikan pada tanggal 1 Januari tahun 45 SM. Penanggalan baru tersebut mengikuti revolusi matahari sebagaimana yang sudah dilakukan bangsa Mesir.
Terbunuh Setelah Membuat Tanggalan
Satu tahun setelah Caesar merayakan tahun baru untuk pertama kalinya, dirinya harus meregang nyawa setelah dibunuh oleh Marcus Junius Brutus pada 15 Maret tahun 44 SM.
Sebelum dibunuh Caesar sempat mengganti nama bulan Quintilis dengan nama depannya ”Julius” yang kemudian menjadi ”Juli”. Kepemimpinan Caesar digantikan oleh Kaisar Augustus, dan kemudian nama bulan Sextilis diganti dengan ”Augus” atau ”Agustus”.
Yesus lahir, Tahun Masehi Dimulai
Sekitar 44-45 tahun setelah Julius Caesar membuat sistem penanggalan baru, era baru dimulai—yang dipercayai sebagai momen kelahiran Yesus dari Nazaret.
Kalender Masehi atau yang dalam Bahasa Inggris disebut Anno Domini (AD) atau “Tahun Tuhan”. Sistem tersebut merujuk pada sistem Penanggalan Julius, dan sebagai penanda lahirnya Yesus.
Kata “Masehi”, dilansir dari Wikipedia Indonesia diserap dari Bahasa Ibrani dari “Mesiah” atau “Mesias”. Atas dasar tersebut, penanda waktu sebelum tahun 1 masehi akan disebut sebagai “BC” (Before Christ) atau sebelum kelahiran Kristus.

Asal-Usul Kalender Masehi (pituluik)
Munculnya Kalender Georgian
Masih menggunakan sistem Penanggalan Julius, pada tahun 1582 terjadi penyempurnaan penanggalan kembali. Hal tersebut adalah cikal bakal “Kalender Georgian yang umum digunakan hingga sekarang.
Penanggalan Georgian awalnya ditujuan untuk mempermudah komunikasi. Dr. Aloysius Lilius adalah orang yang pertama kali yang mengusulkan sistem penanggalan baru tersebut.
Lilius mengusulkan modifikasi penanggalan, lantaran dirinya menemukan ketidakakuratan Penanggalan Julius. Dalam Kalender Julius, satu tahun berlangsung selama 365 hari lebih 6 jam, sedangkan revolusi bumi berlangsung selama 365 hari lebih 5 jam 48 menit 46 detik.
Hal tersebut membuat setiap seribu tahun Kalender Julius akan kelebihan 7—8 hari. Lilius memecahkan masalah tersebut dengan membuat hari-hari kabisat yang berbeda. Penanggalan Masehi dan semua penanggalan lainnya memang erat dengan momen atas peristiwa besar, diangkatnya Julius Caesar menjadi penguasa Romawi, hingga kepercayaan atas lahirnya Yesus merupakan momen di mana manusia gemar merayakan sesuatu.