Djawanews.com – Friedrich Silaban adalah arsitek Masjid Istiqlal yang hidup antar zaman, dilahirkan pada masa kolonial Belanda, mengalami penjajahan Belanda hingga Jepang, dan mengalami masa Orde Lama sekaligus Orde Baru.
Melalui Kudapan Pagi hari ini, Djawanews rangkum untuk Anda tentang fakta-fakta Friedrick Silaban, arsitek awal masa Indonesia modern.
Tentang Friedrich Silaban, Sang Arsitek Masjid Istiqlal
- Penganut Kristiani yang Taat
Meskipun tidak menganut agama Islam, Friedrich Silaban dipercaya oleh Presiden Soekarno sebagai perancang bangun Masjid Istiqlal. Silaban adalah penganut Kristiani yang taat, dan dipilihnya rancangannya adalah bukti jika multikulturalisme di Indonesia sudah ada sejak dahulu.
- Pernah Dituduh Komunis
Hingga Presiden Soekarno lengser, pembangunan Masjid Istiqlal belum juga selesai. Lantaran kedekatannya Silaban dengan Soekarno, rezim Orde Baru sempat menuduh dirinya komunis.
Dilansir dari Historia, putra silaban Panogu Silaban menceritakan jika ayahnya dituduh sebagai Sukarnois, bahkan komunis. Panogu menyatakan jika pada waktu itu rumah mereka selalu diawasi oleh intel, dan ruang gerak ayahnya dibatasi. Meskipun demikian, menurutnya Friedrich Silaban adalah anti komunis.
- Perancang Ulang Tugu Khatulistiwa
Siapa sangka, pembangun Tugu Khatulistiwa yang merupakan kebanggaan masyarakat Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat adalah Friedrich Silaban. Tugu Khatulistiwa pertama kali dibangun tahun 1928 oleh arsitektur Belanda, namun pada tahun 1938, Silaban membangun kembali dan menyempurnakannya.
- Rancangan Silaban Lainnya
Selain menjadi arsitek Masjid Istiqlal dan Tugu Pontianak, Friedrich Silaban juga menghasilkan karya monumental lainnya, yang paling dikenal di antaranya Monumen Nasional (Monas), Stadion Gelora Bung Karno (GBP), Markas TNI Angkata Udara Jakarta, dan Monumen Pembebasan Irian barat.