Meski telah pensiun, kehebatan Luis Figo saat mengolah si Kulit Bundar tak pernah berhenti diceritakan orang. Kemahirannya itu yang mengantarkan ia menjadi pemain sepak bola terbaik yang berasal dari Portugal. Bisa dibilang, Luis Figo adalah salah satu gelandang terbaik yang pernah ada dalam sejarah sepak bola dunia.
Luís Filipe Madeira Caeiro Figo atau Luis Figo lahir pada tanggal 4 November 1972 di Portugal. Kemampuannya dalam bermain sepak bola diasah sejak umur 11 tahun. Saat itu Luis bergabung dengan tim sepak bola muda yang dikelola klub lokal, Sporting Clube de Portugal.
Luis Figo dan Kontroversi Perpindahannya
Pada tahun 1991, Luis yang telah berusia sekitar 18 tahuh telah memulai debut sepak bola pertamanya. Tahun-tahun tersebut bisa dibilang jadi ajang pembuktian diri Luis sebagai seorang pesepak bola. Saat itu ia tak langsung aktif di lapangan, melainkan menjadi pemain pengganti.
Karier putra dari pasangan Antonio Figo dan Maria Madeira ini ternyata semakin hari semakin cemerlang. Saat berusia 20 tahun, Luis diangkat menjadi pemain reguler di tim Sporting CP. Ia juga berhasil mencetak gol pertama saat membela timnya melawan Torreense pada tahun 1991/1992.
Setelah menjadi pemain reguler di Sporting CP, kemampuan Luis Figo semakin membaik. Bakat, keterampilan, dan kepemimpinannya saat pertandingan sepak bola memancing para pencari bakat klub besar berminat memboyong Luis.
Namun masalah menjegal langkahnya pada tahun 1995. Saat itu, Luis Figo mendapat masalah terkait kontrak yang melibatkan dua tim raksasa Italia, Juventus dan Parma. Luis menandatangani kontrak dengan kedua tim, hal itu yang menjadikan namanya dicoret dari liga Italia.
Penghianatan Luis Figo pada dua tim Italia ternyata tak menyurutkan kariernya dalam sepak bola. Pada tahun 1995, Luis dipinang oleh Barcelona FC yang saat itu berada di bawah kepelatihan Johan Cruyff dengan nilai transfer sebesar 2.25 juta poundsterling. Dari tim inilah kemampuan Luis Figo benar-benar berkembang.
Selama membela Bacelona FC ia ikut membawa timnya memenangkan banyak gelar, yakni Piala UEFA 1997, 2 La Liga, 2 Copa del Rey, 1 Supercopa de Espana, dan 1 Piala Super UEFA. Atas keterampilannya di lapangan, Luis diangkat menjadi kapten Barcelona. Padahal saat itu posisi kapten adalah posisi terhormat dan jarang diberikan kepada pemain yang berasal dari luar Spanyol.
Setelah lima musim sukses membela Barcelona, Luis seolah berada di atas angin. Bisa dikatakan, Luis memiliki kebebasan untuk memilih tim mana yang diinginkan, dan hal itu benar-benar ia lakukan.
Pada 21 Oktober 2000, Luis memutuskan untuk bergabung dengan tim sepak bola yang jadi rival Barcelona, Real Madrid. Tentu keputusan ini membuat para penggemar Barcelona jadi skeptis terhadap Luis Figo. Cacian dan makian ditujukan kepada Luis dari fans Barcelona.
Luis tak bergeming. Ia memutuskan untuk tetap menandatangani kontrak dengan Real Madrid senilai $46 juta dollar selama 5 tahun. Akibatnya Luis semakin dibenci. Tidak hanya dibenci penggemar Barcelona tetapi juga penggemar Real Madrid mengingat dari klub mana ia berasal.
Tahun pertama Luis di Real Madrid dihambat oleh cidera. Ia baru bisa kembali ke Camp Nou pada tanggal 21 Oktober 2000. Selama membela Real Madrid, ia berhasil membantu timnya meraih 2 gelar La Liga, 2 Supercopa de Espana, 1 gelar Liga Champions UEFA, 1 Piala Super UEFA, dan 1 Piala Intercontinental. Setelah kontrak habis di Real Madrid, Luis Figo memutuskan untuk bergabung dengan Internazionale pada tahun 2005. 4 tahun setelah itu, Luis memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola.