Djawanews.com – Warga Surabaya yang tidak terima dengan berkibarnya bendera Belanda berusaha untuk merobeknya. Konflik pun tak terhindarkan ketika serdadu Jepang memberi perlawanan demi mempertahankan status quo.
Di dalam hotel, Residen Soedirman menemui Ploegman dengan pengawalan dari Sidik dan Haryono untuk menyampaikan protesnya. Di sana, Ploegman menolak permintaan penurunan dan malah menodongkan pistol ke Residen Soedirman. Melihat atasannya dalam bahaya, Sidik menyerang Ploegman, sedangkan Haryono menyelamatkan Residen Soedirman ke luar hotel.
Dalam aksi hidup dan mati tersebut, Sidik berhasil membunuh Ploegman. Akan tetapi, ia kemudian juga meninggal karena dibunuh oleh dua tentara Belanda setelah mendengar letusan pistol Ploegman.