Djawanews.com – Bagi generasi milenial, nama Harry Roesli mungkin kurang begitu dikenal. Padahal dia adalah musisi yang komplit.
Harry adalah musisi top yang bisa memainkan alat musik apapun, komposer hebat, guru musik dan juga pemain teater.
Seniman kelahiran Bandung 10 September 1951 ini bisa memadukan unsur musik rock, blues, funk dan jazz dengan sangat apik.
Jikalau penasaran, coba saja dengarkan salah satu karyanya yang berjudul ‘Peacock Dog’. Di dalam lagu tersebut, Harry memainkan rock serupa Yes atau King Crimson. Akan tetapi, di tengah-tengah lagu, dia mengubah warna musiknya menjadi jazz fussion yang ritmis dan ciamik.
Selain mampu menggabungkan berbagai instrumen musik secara bersamaan dan tetap berirama, lirik lagu yang ditulis Harry juga berisi kritik sosial yang tajam.
Melalui musik dan teater, Harry melontarkan kritik terhadap keculasan penguasa, ketimpangan, dan ketidakadilan.
Harry Roesli meninggal pada 11 Desember 2004, tepat pada hari ini 16 tahun yang lalu. Warisan Harry masih terjaga di Bandung melalui Rumah Musik Harry Roesli.