Djawanews.com – Utuy Tatang Sontani adalah salah satu sastrawan angkatan 45 yang termasyur.
Meski begitu, karya Utuy nyaris terlupakan. Hal tersebut tak lepas dari tragedi politik di Indonesia pada 1965.
Utuy tak bisa pulang ke Indonesia karena dituduh terlibat G30S, setelah menghadiri perayaan 1 Oktober di China.
Selanjutnya, Utuy pergi ke Moskwa, sebab situasi politik di negeri Tirai Bambu saat itu, membuat Utuy terlunta-lunta.
Di Moskwa, Utuy disambut karena karya-karya sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia. Salah satunya adalah Tambera.
Berikut daftar Karya Utuy Tatang Sontani yang nyaris terlupakan.
Karya Tulis
- Tambera (1948)
- Orang-orang Sial: kumulan cerita tahun 1948-1950 (1951).
- Selamat Jalan Anak Kufur (1956)
- Si Kampeng (1964)
- Si Sapar: sebuah novela tentang kehidupan penarik becak di Jakarta (1964)
- Kolot Kolotok
- Di Bawah Langit Tak Berbintang (2001)
- Menuju Kamar Durhaka – Kumpulan Cerpen (2002)
Drama
- Suling (1948)
- Bunga Rumah Makan: pertunjukan watak dalam satu babak (1948)
- Awal dan Mira (1952)
- Sayang Ada Orang Lain (1954)
- Di Langit Ada Bintang (1955)
- Sang Kuriang (1955)
- Si Kabayan (1959)
- Tak Pernah menjadi Tua (1963)
- Manusia Kota (1961)
Selain ke dalam bahasa Rusia, karya Utuy Tatang Sontani juga diterjemahkan ke dalam bahasa Estonia, Inggris, Mandarin, Tagalog dan lain sebagainya.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, karya Utuy Tatang Sontani dilarang beredar oleh pemerintah karena dicap sebagai komunis.