Djawanews.com – Blitar kuno adalah bagian daerah swatantra di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu Pahing bulan Srawana Tahun Saka 1246. Jika dikonfersi ke tahun Masehi menjadi 5 Agustus 1324. Tanggal peristiwa penting tersebut kemudian dijadikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Blitar. Namun hal tersebut bukan dilakukan sejak dahulu kala.
Pemilihan tanggal 5 Agustus sebagai hari ulang tahun dimulai sejak 2013. Hal yang berbeda dilakukan terhadap Hari Jadi Pemerintah Blitar karena diperingati setiap 31 Desember. Lalu, seperti apakah sejarah Kabupaten Blitar di Jawa Timur ini?
Berdasarkan berbagai prasasti, tak satu pun yang memuat kata ‘Blitar’ sebagai pusat pemerintahan. Akan tetapi, sejumlah desa yang saat ini masuk wilayah Kabupaten Blitar tertuang di dalam prasasti-prasasti tersebut.
Wilayah Kabupaten Blitar—yang disebut sebagai yang paling tua—tercatat dalam prasasti Kinewu yang terdapat di bagian belakang arca Ganesa berangka abad ke-X. Dalam prasasti tersebut diketahui bahwa sebelumnya, wilayah Kabupaten Blitar merupakan bagian Kerajaan Balitung yang pusatnya ada di Jawa Tengah.
Sejak abad ke-X hingga akhir abad ke-XII, sejumlah wilayah Kabupaten Blitar saat ini tertulis dalam prasasti-prasasti beikut, Pandelegan I: 1117, Panumbangan I: 1120, Geneng I: 1128, Talang: 1136, Japun: 1144, Pandelegan II: 1159, Mleri: 1169, Jaring: 1181, Semanding: 1182, Palah: 1197, Subhasita: 1198, Mleri I: 1198, dan Tuliskriyo 1202.
Diperkirakan, Blitar menjadi pusat pemerintahan pada masa awal pemerintahan Kerajaan Majapahit. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan lahirnya Kerajaan Majapahit setelah Raden Wijaya mengusir pasukan tentara Ku Bilai Khan pada 1293 M (Pararaton: 33).
Kemudian, di Desa Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ada peninggalan sejarah berupa bangunan suci yang dianggap sebagai tanda sejarah awal daerah Blitar. Pada bangunan tersebut tertera tahun 1222 Saka dan 1223 Saka. Jika dikonfersikan ke tahun Masehi berarti tahun 1300 dan 1301 (Knebel 1908: 355).
Angka pada bangunan tersebut menunjukkan bangunan tersebut satu zaman dengan masa Raden Wijaya, raja pertama Majapahit, ketika menjabat. Ada pula Candi Kotes di Suruhwadang, Blitar, Jawa Timur. Candi tersebut didirikan pada masa Kerajaan Majapahit ketika dipimpin oleh Raden Wijaya.