Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Kudapan
Sejarah Youtube dan Toxic Video di Dalamnya

Sejarah Youtube dan Toxic Video di Dalamnya

Aris firmansyah
Aris firmansyah 15 Februari 2020 at 12:29am

Djawanews.com – Sampai sekarang, YouTube menjadi platform video online yang paling populer di dunia. Di situs ini, pengguna internet dapat membagikan berbagai macam video dengan pengguna internet lain dari tempat yang jauh. Di luar itu semua, tahukah Anda bahwa perjalanan Youtube dimulai pada 14 Februari 2005 malam waktu setempat, atau 15 Februari waktu Indonesia?

Titik awal YouTube dimulai dari tiga mantan karyawan PayPal, yakni Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Gagasan mendirikan YouTube lahir saat pesta makan malam di San Francisco sekitar satu tahun sebelum YouTube diluncurkan secara resmi.

Ketika itu, mereka merasa kesulitan untuk menemukan, menonton, dan berbagi video klip secara online. Dikutip Djawanews dari interestingengineering.com, Chad Hurley mengakui banyak orang membuat video melalui ponsel, namun tak ada cara mudah untuk berbagi.

“Video, kami merasa, benar-benar tidak dialamatkan di Internet,” kata Chad Hurley dalam wawancaranya. “Orang-orang mengumpulkan video di ponsel mereka … tetapi tidak ada cara mudah untuk berbagi .”

Usaha Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim berhasil. Setelah YouTube selesai dibuat, dua bulan kemudian YouTube versi beta muncul di internet. Karim kemudian mengunggah video berdurasi 19 detik dengan berjudul ‘Me at the Zoo’.

Platform video ini berhasil mengumpulkan satu juta video pada bulan September 2005. Bahkan, salah satu iklan Nike yang diunggah juga viral di platform YouTube.

Keberhasilan YouTube membuatnya dilirik oleh sebuah perusahaan modal ventura, yakni Sequoia Capital. Pada bulan November 2005, mereka menggelontorkan dana sebesar $ 3,5 untuk YouTube.

Pada Oktober 2006, Google ternyata ikut melirik kesuksesan YouTube. Mereka menawarkan platform video itu dengan tawaran besar, yakni $ 1,65 miliar. Para pendiri YouTube langsung menerima tawaran Google. Hingga kini, YouTube berada di bawah bendera Google.

Pendiri YouTube Chad Hurley, Steve Chen, and Jawed Karim (goodworklabs.com)

Youtube dan Toxic Video

Di balik kekayaan YouTube, berbagai polemik turut menyertai perkembangan perusahaan. Salah satu masalah yang sempat mencuat adalah adanya toxic video atau konten video ‘beracun’.

YouTube memang tidak bertanggung jawab atas konten yang diunggah pengguna. Namun, platform itu dianggap menyediakan fasilitas bagi konten toxic video. Karena belakangan muncul kampanye-kampanye yang justru menjerumuskan pengguna lainnya, misal video kampanye anti-faksin, terosisme, dan konten tak bermutu lain.

Aturan yang sekarang diterapkan YouTube memang dianggap jauh lebih baik. Mereka juga berperan aktif memberangus konten-konten toxic. Bahkan, YouTube menunjukkan keseriusannya dari tahun-tahun sebelumnya.

Upaya YouTube ini memang baik dan harus dilakukan. Sayangnya, kepedulian mereka atas konten negatif terlambat diterapkan. Padahal, perusahaan itu sempat mendapat peringatan atas konten di platformnya, namun perusahaan justru abai.

Karyawan YouTube pernah memperingatkan perusahaan mengenai konten video konspirasi dan sejenisnya yang beredar di platform. Namun, Bloomberg, sebuah perusahaan media massa multinasional di Amerika Serikat, mengatakan bahwa YouTube mengabaikan peringatan karyawannya.

Menurut mantan karyawan YouTube yang berbincang dengan Bloomberg, para karyawan beberapa kali telah memperingatkan perusahaan. Tetapi perusahaan menampik masalah itu dan lebih memilih memperhatikan pertumbuhan platform.

“Saya dapat mengatakan dengan sangat yakin bahwa mereka sangat salah,” kata sang insinyur kepada Bloomberg yang dikutip Djawanews.

Video yang diunggah pertama kali di YouTube (youtube.com)

Diakui atau tidak, beberapa konten video di YouTube memang tak menunjukkan kebermanfaatan bagi penggunanya. Hal ini sempat juga dikemukakan oleh Hotman Paris Hutapea, pengacara kondang kaya raya yang tinggal di Indonesia, meski disampaikan di waktu yang berbeda

Hotman menyampaikan niatnya untuk membeli YouTube. Alasannya, ia ingin menghapus video alay dan tidak mendidik yang ada di platform itu.

“Saya lagi kepengen loh menghapus, mendelete kalian punya postingan. Kamu tahu enggak caranya? […] Ya beli aja sahamnya YouTube,” kata Hotman dengan gaya kelakarnya.

Isu toxic video ditanggapi oleh YouTube dengan serius pada akhir 2016. Perusahaan akhirnya mengambil tindakan dengan mulai memberlakukan demonetize chanel yang mempromosikan konten berbahaya mulai 2017.

Upaya YouTube dalam memerangi konten negatif di platformnya tidak berhenti di tahun itu. Sampai sekarang pun pengembangan terus dilakukan. Pada 2018 misalnya, mereka mengekang berita dan konspirasi palsu agar tidak menyebar dengan menambahkan kotak informasi.

Kotak informasi YouTube akan terhubung ke Wikipedia untuk—setidaknya—mengonfirmasi mengenai konspirasi yang diunggah dalam video atau memberi keterangan yang benar. Namun, dari berbagai upaya yang dilakukan perusahaan, nampaknya YouTube tetap harus melakukan moderasi konten secara manual agar toxic video tak merajalela.

Bagikan:

Berita Terkait

    Hari Kelapa Sedunia
    Kudapan

    Hari Kelapa Sedunia

    Djawanews.com - Dari beragam nutrisi yang terkandung di dalam kelapa, pantas saja jika kelapa dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bahkan di kawasan Asia dan Pasifik, disepakati ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Hari Polwan
    Kudapan

    Hari Polwan

    Aris firmansyah 01 Nov 2022 05:11
  • Hari Halloween
    Kudapan

    Hari Halloween

    Aris firmansyah 31 Oct 2022 06:24
  • Hari Keuangan Nasional
    Kudapan

    Hari Keuangan Nasional

    Djawanews.com - Di Tahun 2020 , tepat pada Tanggal 30 Oktober Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional. Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali ....
    Aris firmansyah
    Aris firmansyah
  • Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh
    Kudapan

    Tragedi Pesawat Lion Air Jatuh

    Aris firmansyah 29 Oct 2022 06:19
  • Hari Sumpah Pemuda
    Kudapan

    Hari Sumpah Pemuda

    Aris firmansyah 28 Oct 2022 06:18

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up