Meggy Z merupakan seorang pedangdut senior yang terkenal dengan liriknya yang mengiris hati.
Sebelum meniti karir sebagai biduan dangdut, Meggy sempat menjalani kehidupan di Kawasan Planet Senen, Jakarta Pusat. Perlu diketahui, kawasan tersebut dulunya merupakan lokalisasi terbesar yang pernah ada di Jakarta.
Di sana, Meggy Zakaria gemar bergaul dengan orang-orang yang amat berjarak dari hukum. Ia menjalin pertemanan dengan para seniman, pencopet, penjudi dan juga pelacur.
Namun bagi Meggy, yang paling berkesan dari semua itu adalah panggung hiburannya. Sebenarnya, tak ada yang istimewa dari panggung hiburan seni di Planet senen, namun panggung ini tak pernah memilah-milah seorang untuk menyalurkan bakat seninya. Situasi ini lah yang kemudian membuat Meggy terpikat
“Siapa saja boleh datang dan menyalurkan bakat seninya disitu. Planet Senen itu sumber ilham yang tidak ada habisnya,” kata Meggy Z melansir Tirto.id.
Perjalanan Meggy Z sebagai pedangdut
Meggy adalah putra daerah Jakarta asli. Ia lahir seminggu setelah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 24 Agustus 1945.
Ia mulai meniti karier sebagai penyanyi dangdut setelah setelah bergabung dengan Orkes Melayu (O.M) Chandralela yang didirkan oleh Husein Bawafie sekitar tahun 1957 an.
Pada tahun 1968, Meggy mengarang lagu dangdut pertamanya yang diberi judul “Permohonan”. Akan tetapi lagu tersebut tidak dibawakan sendiri oleh Meggy Z melainkan dilantunkan oleh Muchsin Alatas pada tahun 1969. Selanjutnya, pada tahun 1975, Orkes Melayu Soneta yang digawangi oleh Rhoma Irama membuat kolaborasi bersama O.M Sagita dan merilis album pertama mereka yang berjudul “Begadang” melalui label rekaman Yukawi Indo Music.
Dalam album Begadang Side A diisi 10 lagu karya Soneta. Sedangkan Side B berisi 10 lagu karya Sagita. Salah satu pelantun lagu dari OM Sagita adalah Meggy Z.
Karier Meggy Z dalam industri dangdut bisa dibilang bebarengan dengan Rhoma Irama, namun dari segi kepopuleran, Pamor Sang Ksatria Bergitar itu jauh lebih cepat ketimbang dirinya.
Nelangsa dalam cinta
Mengutip dari Tirto.id, Di kisaran tahun 1980-an, Meggy Z diminta untuk melantukan lagu karangan Obbie Messakh dengan judul “Lebih Baik Sakit Gigi” yang kemudian lebih dikenal dengan “Sakit Gigi”.
Lagu yang ditulis Obbie memang penuh dengan kesengsaraan tiada akhir, Namun, cara Meggy membawakan lagu ini terasa lebih menyayat hati.
Kesuksesan Meggy melantukan lagu “Sakit Gigi” memuatnya dikenal oleh masyarakat banyak. Bahkan album yang memuat lagu tersebut pun terjual hingga 300 ribu kopi.
Angka tersebut merupakan pencapaian yang amat besar kala itu. Karena kesuksesannya, Meggy kemudian dihadiahi sebuah mobil Mazda keluaran terbaru pada masa itu.
Pasca sukses membawakan lagu ciptaan Obbie itu, Meggy kemudian erat dikaitkan dengan laki-laki yang selalu dirundung penderitaan cinta.
Ia pun semakin getol menciptakan lagu bernuansa sedih dan tak pernah jauh dari kekalutan hati serta putus cinta. Misalnya saja dalam lagu “Benang Biru” yang berkisah mengenai pria yang kalah dalam persaingan cinta.
Walau pun aku kalah, di dalam percintaan
Tetapi aku pernah, merasakan jua kasih sayang belaianmu
Untuk apa bersumpah, kau menutupi malu
Semua orang tahu, siapa dirimu
Engkau yang membuat luka
Sekarang aku putuskan, berpisah denganmu
Orang lain, berlabuh aku yang tenggelam
Begitu kiranya Meggy Z menghibur diri sendiri.
Tema-tema lagu ciptaan Meggy Z memang tidak pernah jauh dari cinta dan air mata. Dalam sebuah wawancara, dia pernah ditanya ‘dangdut seperti apa yang bagus?’
“Dangdut yang menjual,” jawabnya.
Kini, sang pelantun lagu Sakit Gigi ini telah pergi kehadapan Sang Pencipta. Ia meninggal pada 21 Oktober 2009 akibat serangan jantung.
Meskipun telah berpulang sejak sepuluh tahun yang lalu, lagu-lagu Meggy Z masih sering dinikmati oleh orang dari berbagai kalangan, mulai dari rakyat kecil, pengamen, kelas menengah hingga dari kalangan menengah keatas.