Ketenaran Face Mask yang menjadi awalan Facebook, yang pada mulanya sebagai aplikasi permainan, tidak hanya digemari kalangan kampus saja. Beberapa universitas selain Harvard mulai terhubung dengan Face Mask, namun harus terhenti ketika pihak Harvard memblokirnya.
Harvard beralasan jika penggunaan Face Mask adalah sebuah peretasan data mahasiswa. Hingga satu tahun berikutnya atau tahun 2004, Mark Zuckerberg bersama teman-teman asramanya membuat Facebook.
Zuckerberg yang kemudian fokus mengerjakan Facebook, kemudian mendirikan kantor kecilnya di Palo Alto, California. Di tahun pertamanya Facebook berdiri, dilansir dari Kumparan, sudah meraup hampir US$14 juta.
Penguna Facebook Bertambah Setiap Tahunnya
Pengguna Facebook seiring berjalannya waktu tidak hanya digunakan antar kampus, namun merambah hingga semua orang yang memiliki email. CNBC Indonesia pada tahun 2019 melaporkan jika pengguna Facebook di seluruh dunia mencapai 2,38 miliar.
Indonesia sendiri berada pada urutan keempat pengguna Facebook, dengan total pengguna mencapai 120 juta pengguna, sama dengan Brazil yang berada pada posisi tiga.
Facebook yang meledak, membuat Sang Penemu bergeling harta. Forbes pada tahun 2008 merilis nama Mark Zuckerberg sebagai orang termuda terkaya di dunia, dengan pendapatan bersih US$1,5 miliar.
Zuckerberg Masuk Daftar Orang Terkaya di Dunia
Selang sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada 2019 Forbes kembali merilis data dan menempatkan Zuckerberg di urutan delapan dalam daftar orang terkaya dalam kategori Forbes World’s Billionaires 2019.
CNBC Indonesia, bersumber dari Forbes melaporkan jumlah kekayaan Zuckerberg adalah US$62,3 miliar atau Rp884,8 triliun (US$1= Rp 14.000). Kekayaan tersebut tidak lain bersumber dari kepemilikan saham Zuckerberg di Facebook.
Alasan Facebook masih digemari di antaranya adalah inovasi yang terus dilakukannya hingga sekarang. Meskipun pada awalnya Facebook ditujukan sebagai jejaring media sosial, namun lambat laun bergerak pada bidang ekonomi. Penambahan fitur marketplace dan mata uang Libra yang dikeluarkan Facebook membuktikan jika jejaring media sosial tersebut tidak hanya ditujukan untuk menjaring pertemanan.