Djawanews.com—Albert Einstein merupakan seorang fisikawan Jerman-Amerika dan mungkin ilmuwan paling terkenal di abad ke-20. Teori relativitasnya yang menggambarkan dinamika cahaya adalah salah satu pilar fisika modern, di samping karyanya dalam mekanika kuantum, yang berfokus pada ranah sub-atomik.
Namun bertentangan dengan kepercayaan populer, Einstein bukanlah orang yang bodoh di sekolah. “Kemarin Albert menerima nilai-nilainya, dia lagi nomor satu, dan rapornya brilian,” cerita ibunya kepada saudaranya suatu waktu. Einstein bisa masuk Sekolah Politeknik di Zurich karena kecermalangannnya dalam matematika.
Albert Einstein dan Teorinya yang Mengubah Fisika
Einstein memperoleh gelar Ph.D. dalam fisika pada 1905. Tahun ini dikenal sebagai annus mirabilis atau tahun mukjizat. Disebut demikian karena pada tahun ini, ia menerbitkan empat makalah inovatif penting dalam fisika.
Pertama gagasan bahwa cahaya terdiri dari partikel diskrit yang disebut foton. Yang kedua menjelaskan apa yang disebut dengan gerak Brown yakni gerakan acak debu di permukaan air. Ia menunjukkan bahwa air terdiri dari molekul kecil bergetar yang menendang debu maju dan mundur.
Dua yang terakhir menguraikan teorinya tentang relativitas khusus. Teori ini menunjukkan bagaimana pengamat yang bergerak dengan kecepatan yang berbeda tidak akan setuju mengenai hasil banyak pengukuran, tetapi akan setuju dengan kecepatan cahaya, yang merupakan konstanta.
Selain itu, makalah ini juga memperkenalkan persamaan E = mc2, menunjukkan kesetaraan antara massa dan energi. Temuan ini mungkin merupakan aspek paling dikenal dari karya Einstein.
Selanjutnya pada 1915, Einstein menerbitkan empat makalah yang menguraikan teorinya tentang relativitas umum. Teori ini memperbarui hukum gravitasi Isaac Newton dengan menjelaskan bahwa gaya gravitasi muncul dari kelengkungan ruang-waktu yang disebabkan oleh benda-benda besar.
Pada 1921 Einstein memenangkan penghargaan nobel di bidang fisika. Ia sempat menjadi profesor di Universitas Berlin dan kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk menjadi profesor fisika teoretis di Princeton.
Setelah pensiun pada 1945, Einstein menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menyatukan gravitasi dengan elektromagnetisme dalam apa yang dikenal sebagai teori medan terpadu. Upaya itu belum selesai sampai ia meninggal karena pembuluh darah pecah di dekat jantungnya pada 18 April 1955.