Pada 13 Agustus 1962, tepat pada hari ini 59 tahun yang lalu, Pemerintah Jerman Timur yang saat itu kuasai oleh Soviet, mendirikan Tembok Berlin. Pembangunan Tembok Berlin dipicu oleh perubahan suhu politik antara pihak Sekutu termasuk Soviet, di mana mereka tidak mau membangun kembali Jerman setelah adanya Perjanjian Postdam.
Djawanews.com – Pada 13 Agustus 1962, tepat pada hari ini 59 tahun yang lalu, Pemerintah Jerman Timur yang saat itu kuasai oleh Soviet, mendirikan Tembok Berlin.
Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk memisahkan antara Beriln Barat dan Berlin Timur.
Selain mendirikan tembok pemisah, Jerman Timur juga membangun menara di sepanjang jalan dan pendirian daerah terlarang yang ditanami ranjau anti-kendaraan.
Pembangunan Tembok Berlin dipicu oleh perubahan suhu politik antara pihak Sekutu termasuk Soviet, di mana mereka tidak mau membangun kembali Jerman setelah adanya Perjanjian Postdam.
Perjanjian Postdam sendiri dibuat setelah Perang Dunia II selesai. Dalam perjanjian itu, wilayah Jerman dibagi menjadi empat wilayah yang masing-masing diduduki oleh Amerika Serikat, Britania Raya, Prancis, dan Uni Soviet.
Dengan tidak adanya kesepakatan soal rekontruksi ulang mengenai Jerman, pemimpin Soviet saat itu, Joseph Stalin memerintahkan untuk memblokade Berlin agar kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya tidak bisa masuk ke Berlin Barat.
Pembangunan Tembok Berlin
Pada 13 Agustus 1961, pemimpin komunis Jerman Timur, Walter Ulbricht melakukan penyegelan dari semua akses antara Berlin Timur dan Barat.
Para serdadu Jerman Timur meletakkan kawat berduri sejauh 100 mil di perbatasan Berlin Timur.
Selanjutnya, kawat berduri itu segera diganti dengan dinding beton setinggi enam meter, sepanjang 96 mil, lengkap dengan menara jaga, pos senapan mesin, dan lampu sorot.
Kala itu, prajurit Jerman Timur melakukan patroli di Tembok Berlin siang dan malam
Pembangunan tembok pemisah itu menyebabkan warga di dua ibu kota menjadi sengsara. Selain itu, banyak juga korban berjatuhan karena ada warga yang ingin melarikan diri dari Jerman Timur ke Jerman Barat.
Selama Tembok Berlin berdiri, sekitar 5.000 orang berhasil kabur dan jumlah orang yang tewas diprediksi mencapai 200-an orang.
Pada 9 November 1989, warga Jerman Timur dan Barat berkumpul di Tembok Berlin. Mereka memanjat dan menghancurkan tembok pemisah tersebut.
Dengan hancurnya Tembok Berlin, Jerman Timur dan Barat menjadi satu bangsa lagi, menandatangani perjanjian resmi unifikasi pada 3 Oktober 1990. Reunifikasi ini terjadi setelah runtuhnya Tembok Berlin pada 1989.