Djawanews.com – Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta, Yoga Adiwinarto meminta para korban atau saksi pelecehan seksual di dalam bus untuk berani melaporkan kepada petugas. Hal itu menjawab keresahan warga akan maraknya pelecehan seksual dalam bus Transjakarta.
"Kita harus berani speak up ketika ada pelanggan lain yang mungkin dilecehkan, kita harus berani untuk membantu dan seandainya kita jadi korban (pelecehan seksual) harus beranikan diri untuk melapor," ujar Yoga saat kampanye bertajuk Stop Pelecehan Seksual di Halte Busway Harmoni, Gambir.
Untuk mencegah adanya tindak kejahatan seksual di bus Transjakarta, kata Yoga, jajarannya menambah petugas yang akan bertugas mengawasi pelaku kejahatan seksual di bus Transjakarta maupun di halte-halte busway.
Yoga mengatakan, PT Transportasi Jakarta juga membuka layanan saluran siaga atau hotline yang tersedia selama 24 jam.
"Transjakarta saat ini sudah membuka channel hotline 1500 102 dan kami berkomitmen untuk mengawal terus proses pelaporan ini kepada pihak berwajib," katanya.
Selain itu, dia mengklaim bahwa petugas Transjakarta sigap untuk menangani dan mengawasi.
"Kami juga akan menambah petugas di bus dan di halte. Para petugas itu juga sudah mulai bertugas mengawasi pencegahan pelecehan seksual," ujarnya.
Sebelumnya, dugaan pelecehan seksual kembali terjadi di dalam transportasi umum dan kali ini berlokasi di salah satu bus TransJakarta. Pelaku memanfaatkan momentum kendaraan yang padat penumpang untuk melakukan aksinya.
Video unggahan akun Instagram @lensa_berita_jakarta, memperlihatkan suasana di dalam bus Transjakarta yang dipadati penumpang.
Kamera menangkap permainan jari seseorang di sela-sela kaki seorang penumpang. Dengan memanfaatkan padatnya orang, pelaku menggunakan tangannya untuk meraba paha seorang penumpang lain di dekatnya.
"Diduga aksi pelecehan kembali terjadi di Bus Transjakarta rute 3F (Kalideres-GBK), Senin 25 Juli 2022," tulis @lensa_berita_jakarta sebagai caption unggahannya.
Dalam video terlihat tangan terduga pelaku seperti berusaha menyentuh paha korban dari belakang. Namun ia bertindak seolah tanpa sengaja menyentuh akibat guncangan di bus serta kondisi penumpang yang padat.
Korban kemudian turun di Halte Bundaran Senayan dan langsung melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialami kepada petugas. Pelaku juga disebut sempat diciduk tetapi ia masih berkilah. Sementara pelecehan yang dialami disebut membuat korban mengalami trauma.