Jepang menjadi salah satu negara maju yang sangat terkenal dengan budaya disiplin. Kedisiplinan tersebut tidak hanya di lingkungan tempat tinggal, melainkan juga di tempat kerja. Tak heran budaya kerja Jepang menjadi salah satu yang menjadi perbincangan masyarakat dunia.
Budaya kerja Jepang
-
Prinsip kerja
Masyarakat Jepang mengenal prinsip Bushido atau ksatria. Ini merupakan istilah dari golongan samurai yang sangat loyal terhadap tuannya. Dengan prinsip tersebut masyarakat Jepang sangat loyal terhadap atasan dan perusahaan.
Selain itu, masyarakat Jepang juga memiliki prinsip Kaizen, yakni melakukan pekerjaan dengan tepat waktu. Hampir tidak ada orang Jepang yang menunda-nunda pekerjaan. Mereka menganggap pekerjaan yang terlambat merupakan sebuah kerugian bagi diri sendiri dan perusahaan.
-
Lembur
Budaya kerja Jepang memang sangat berbeda dengan negara lain. Di Jepang, orang menghabiskan waktu cukup banyak di tempat kerja. Bahkan mereka bisa melewati 5,5 jam lembur setiap harinya.
Etos kerja yang sangat tinggi tersebut membuat pemerintah membuat peraturan untuk membatasi am lembur. Hal ini untuk menghindari karyawan yang depresi. Di Jepang sendiri tingkat bunuh diri cukup tinggi yang diakibatkan karena depresi masalah pekerjaan.
-
Honne dan Tatemae
Honee berarti apa yang ingin dikatakan, sementara Tatemae berarti apa yang dikatakan di depan orang. Perlu diketahui bahwa orang jepang tidak dapat menyampaikan pendapat secara langsung atau to the point.
Sebagai contoh apabila bos mengatakan “sepertinya menggunakan A bagus ya?” dan meski Anda setuju maka Anda tidak disarankan menjawab “saya setuju”. Agar tidak dianggap melewati bos maka jawaban yang harus Anda katakan adalah “kalau begitu apakah saya bisa melanjutkan menggunakan A?”
-
Cuti
Pekerja Jepang mendapatkan 20 hari cuti dalam setahun. Hal tersebut di luar hari libur kantor, hari libur nasional, libur musim panas, libur tahun baru, dan golden week. Namun anehnya, banyak pekerja Jepang yang tidak mengambil cuti.
Berbeda dengan negara-negara pada umumnya yang para pekerjanya selalu menghabiskan jatah cuti setiap tahunnya.
Meski banyak yang mengungkapkan bahwa budaya kerja Jepang kurang baik, namun hal ini justru membuktikan bahwa masyarakat Jepang memiliki etos kerja tinggi dan sangat disiplin. Kedisiplinan tersebut bahkan dapat menjadi pembelajaran bagi semua orang di segala tempat.
Bagi kalian yang ingin bekerja di Jepang maka mulailah belajar untuk disiplin dan jangan lupa untuk belajar bahasa Jepang dari sekarang.