Bicara mengenai kebiasaan orang Jawa tidak sedikit yang menganggapnya sebagai karakter bawaan, namun juga ada yang menyebut sebagai perilaku primitive. Namun, apapun yang orang katakana kebiasaan orang Jawa adalah karakter kuat dalam diri mengenai asal dan tumbuh kembang seseorang. Lalu apa saja kebiasaan orang Jawa yang sampai saat ini masih terus dijunjung tinggi sebagai sebuah identitas. Yuk simak ulasan singkat berikut.
Kebiasaan Orang Jawa Yang Turut Membentuk Pribadi Dalam Kehidupan Sosial
Muluk
Kata muluk bisa ditemukan dalam bahasa Indonesia sebagai suatu yang berlebihan. Bagi Anda yang bukan berasal dari Jogja, Jawa Tengah, atau Jawa Timur, kata muluk atau puluk pasti terdengar asing di telingamu. Namun sebenarnya dalam bahasa jawa muluk sendiri adalah makan hanya dengan menggunakan tangan. Kebiasaan orang Jawa ini dirasa akan memberikan rasa nikmat yang lebih pada makanan.
Gotong Royong
Budaya ini mungkin ada juga di beberapa daerah. Namun pada dasarnya budaya ini lebih kental menjadi kebiasaan orang Jawa yang seakan sudah menjadi satu kesatuan yang melekat dan nggak bisa dipisahkan. Gotong royong sendiri bertujuan untuk mendekatkan lagi antar individu dikalangan masyarakat sekitar rumah. Agar terjalin ikatan silaturahmi yang cukup erat antar tetangga.
Petanan
Dalam Bahasa Indonesia, petanan berarti mencari kutu rambut. Hal ini sering kali dilakukan oleh perempuan Jawa di masa lalu. Biasanya petanan dilakukaan saat waktu istirahat atau pun sedang senggang. Petanan biasanya menciptakan interaksi sosial dengan tetangga atau masyarakat sekitar. Namun, sepertinya kebiasaan orang Jawa ini sudah mulai ditinggalkan seiring dengan kemajuan teknologi dan minimnya waktu kebersamaan yang dimiliki.
Tumpengan
Kebiasaan orang Jawa selanjutnya adalah tumpengan. Biasanya tumpengan diselenggarakan sebagai wujud rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa. Nasi tumpeng dimasak dari nasi kuning yang dibentuk kerucut. Lalu dialasi dengan tampah beralaskan daun pisang. Untuk lauk pauknya sendiri pun sangatlah beragam, ada sayuran hingga ayam.
Gelungan/Sanggul
Kebiasaan orang Jawa dalam menata rambut yang mungkin masih dilakukan oleh sebagian masyarakat adalah gelungan. Pada zaman dulu, perempuan Jawa menggelung rambut biar nggak gerah.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan orang Jawa ini hampir punah. Karena anak muda lebih suka menata rambutnya dengan gaya yang kekinian. Tapi kamu tetap bisa melihatnya saat acara tertentu di Keraton Solo atau pun Jogja. Untuk menambah volume rambut, sebagian perempuan Jawa yang sedang menghadiri acara biasanya juga menggunakan sanggul pasangan.
Nah, demikian tadi kebiasaan orang Jawa yang beberapa masih bisa ditemui hingga hari ini.