Djawanews.com – Rukun Iman merupakan dasar atau pondasi keimanan yang harus dimiliki bagi penganut agama Islam. Dalam artikel ini akan dibahas ayat tentang Rukum Iman yang menjadi pilar bagi seorang muslim.
Berdasarkan ayat Al-Qur'an dan juga Hadits, Rukum Iman ada 6 jumlahnya. Hadits tentang Rukum Iman tersebut sebagaimana ada dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan Umar bin Khattab.
Pengertian Iman dalam Muslim
Berdasarkan Kitab Tauhid li Shaff Ats Tsaani Al ‘Aali, Iman secara harfiah dimaknai sebagai tashdiq atau “membenarkan”.
Sementara itu, berdasarkan istilah syar’i iman memiliki beberapa karakter di antaranya sebagai "Keyakinan di dalam hati, Perkataan lisan, amalan anggota badan, iman akan bertambah dengan melakukan ketaatan dan akan berkurang dengan maksiat".
Kemudian, para ulama salaf menjadikan amal masuk unsur keimanan, sehingga iman dapat bertambah dan berkurang layaknya amal yang dapat bertambah dan berkurang.
Pengertian Iman menurut Beberapa Ulama
- Imam Syafi’i
Ulama pertama yang menjelaskan tentang iman adalah Imam Syafi’i yang berkata, “Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan.”
- Imam Ahmad
Kemudian dalam Al Wajiz fii ‘Aqidati Salafish shalih (halaman 101-102) Imam Ahmad kembali menjelaskan tentang Iman, berikut ungkapannya.
“Iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Ia bertambah dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab meninggalkan amal.”
- Imam Bukhari
Selanjutnya, Imam Bukhari sebagaimaan tercatat dalam Fathul Baari Syarhu Shahih al-Bukhari, karya Ibnu Hajar Asqalani menjelaskan kembali pernyataan dua ulama sebelumnya, berikut pernyataannya.
“Aku telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari berbagai penjuru negeri, aku tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.”
- Ar-Rabi’
Selanjutnya, Ar-Rabi’ yang merupakan murid Al Imam Syafi’i mendukung pernyataan gurunya melalui perkataanya berikut.
“Aku mendengar Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Iman adalah ucapan dan amalan, bertambah dan berkurang.”
Sementara itu, terdapat Fathul Bari menulis jika Ar-Rabi’ menyatakan keimanan yang kemudian mengutip ayat Al-Qur'an Surat Al-Muddassir.
“Bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.” Selanjutnya Ar-Rabi’ membaca Surat Al-Muddassir ayat ke 31, berikut bunyinya.
وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَانًا
Artinya: ”agar orang yang beriman bertambah imannya”
Kemudian melansir dari nu.or.id, Nabi Muhammad SAW pernyata menyatakan jika iman terdiri dari beberapa perkara, sebagai berikut.
- Beritiqad (percaya) pada Tuhan Allah ta’ala yang Esa.
- Beritikad (percaya) pada malaikat Allah Ta’ala.
- Beritikad (percaya) pada kitab-kitab Allah Ta’ala.
- Beritikad (percaya) pada adanya utusan-utusan AllahTa’ala.
- Beritikad (percaya) pada adanya hari kiamat yang berupa rusaknya alam dunia.
- Beritikad (percaya) bahwa adanya kebaikan dan keburukan adalah ciptaan Allah Ta’ala.
Berdasarkan enam Rukum Iman di atas, merupakan sabda Nabi Muhammad SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Umar RA.
Ayat tentang Rukum Iman, Sabda Rasulullah
Sabda Rasulullah tentang Rukum Iman tersebut dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab Arbain. Berikut ini sabdanya.
أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الأخر وتؤمن بالقدر خيره وشره
Artinya: “Berimanlah kamu kepada Allah dan malaikat-Nya dan kitab-kitab-Nya dan utusan-utusan-Nya dan hari Qiamat dan imanlah kamu pada kepastian Allah dalam baiknya dan buruknya.”
Selain ayat tentang Rukun Iman, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.