Djawanews.com – Beberapa ulama meyakini asal muasal malam Lailatul Qadar merupakan jawaban Allah SWT atas munajat Rasulullah SAW yang mempertanyakan minimnya jumlah umur umatnya.
Berbeda dengan umat nabi sebelumnya yang mencapai ratusan hingga ribuan tahun, umat Nabi Muhammad SAW umumnya berusia paling senja kurang dari 150 tahun.
Allah kemudian mengijabah doa Rasulullah SAW dan mengganti jatah usia umatnya dengan malam Lailatul Qadar yang keutamannya sama seperti hidup mulia dalam seribu bulan. Sebagaimana termaktub dalam Surat Al Qadr:
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu juga gurunya para malaikat – malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (Q.S. Al-Qadr. 1-5)
Jika kamu beruntung memperoleh malam Lailatul Qadar, munajatkan doa berikut ini:
Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku.”
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.