Djawanews.com – Sutradara kawakan James Cameron resmi bergabung sebagai salah satu direktur di Stability AI, perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). Diketahui, sang sutradara sebelumnya sempat vokal mengkritik penggunaan AI dalam industri kreatif.
Cameron mengungkapkan ketertarikannya memanfaatkan AI, khususnya dalam proses produksi film, terutama untuk meningkatkan efisiensi kerja di bidang visual efek (VFX).
“Tujuannya memahami kebutuhan dan memahami apa yang ada di pikiran pembuatnya. Apa yang menjadi target mereka? Bagaimana pengembangan mereka? Berapa banyak sumber daya yang kalian butuhkan untuk membuat model baru dan tujuan saya mencoba mengintegrasikan menjadi kinerja VFX,” kata James Cameron dalam siniar Boz to the Future.
“Jika kita ingin melihat film sejenis yang saya cintai dan saya sukai; Dune, Dune: Part Two atau salah satu film saya dengan efek besar, CG film, kita harus mencari tahu bagaimana memotong dana pengeluarannya,” lanjutnya.
Sutradara film Avatar itu juga menyebutkan bahwa penggunaan AI bukan berarti mengurangi karyawan, melainkan mempercepat kinerja tim agar bisa fokus pada aspek kreatif yang lebih kompleks.
“Ini tentang memperkuat kecepatan mereka, jadi irama mereka dan seniman bisa melakukan hal keren lainnya, kan? Itu visi saya,” kata sutradara Avatar itu.
James Cameron pernah menyuarakan anti-AI pada tahun 2023. Ia tidak percaya teknologi itu bisa menulis film berkualitas.
“Saya memperingatkan kalian pada tahun 1984, dan kalian tidak dengar. Penggunaan AI adalah bahaya terbesar,” kata James Cameron mengutip Deadline.
“Saya pribadi tidak percaya pemikiran orang lain bisa disalin, tentang hidup yang mereka punya, tentang cinta, tentang berbohong, tentang ketakutan, dan menaruhnya dalam satu kata dan menunggunya. Saya tidak percaya sesuatu yang terjadi bisa menyentuh audiens,” katanya.
“Kita tunggu 20 tahun dan jika AI memenangkan Oscar untuk Naskah Terbaik, saya pikir kita harus menghadapinya dengan serius,” katanya lagi.
Bergabungnya James Cameron dengan perusahaan AI diharapkan bisa melakukan transformasi terhadap visual media agar lebih berkembang.