Djawanews.com – Laura Basuki berhasilkan mengharumkan nama Bangsa Indonesia setelah dirinya ditetapkan sebagai penerima penghargaan Silver Bear untuk pemeran pendukung terbaik di Festival Film Internasional Berlinale 2022. Penghargaan tersebut dianugerahkan pada malam pengumuman pemenang Festival Berlinale ke-72 di Berlinale Palast, Berlin, Jerman pada Rabu kemarin, 16 Februari.
Laura Basuki dalam Film “Nana” berperan sebagai Ino, sempat hadir pada saat penayangan perdana Film yang juga digelar di lokasi yang sama, 12 Februari lalu. Namun, ia sudah berada di Indonesia saat penghargaan ini diumumkan. Maka penerimaan penghargaan itu diwakili sutradara film “Nana”, Kamila Andini.
Dalam sambutan melalui rekaman video, Laura menyampaikan apresiasi kepada seluruh Tim film “Nana”, termasuk kepada sang sutradara dan produser yang telah mempercayakan karakter Ino kepadanya. Ia mengaku kisah hidup Ino dalam film ini menjadi inspirasi bagi dirinya.
“Thank you for Berlinale Festival, thank you for the juries, thank you for recognizing me and appreciation for Indonesian film, This is for Indonesia,” ucap Laura dalam rekaman videonya.
“Meski peran pendukung, namun karakter Ino dalam film ini sangat penting. Saya sangat senang bisa menemukan Laura untuk karakter ini. Dengan penjelasan singkat tentang karakter Ino, Laura dapat menampilkan sisi 'freedom' dari Ino yang memang sangat saya inginkan dalam film ini,” ujar sang sutradara Film “Nana”, Kamila Andiri dalam keterangan tertulis KBRI Berlin pada Kamis, 17 Februari.
Laura Basuki Raih Penghargaan Berlinale 2022, Sutradara Ungkapkan Rasa Senangnya
Kamila mengaku memiliki ikatan dengan karakter yang dikisahkan dalam Novel karya Jais Darga. Maka ia ingin mengangkat cerita ini ke dalam sebuah film. Ia ingin menampilkan sisi berbeda dari film bernuansa Sunda yang selama ini kebanyakan dikemas dalam cerita komedi.
“Alasan saya membuat film adalah karena saya ingin berbicara tentang kita (Indonesia red), siapa dan seperti apa budaya Indonesia. Budaya Indonesia sangat beragam, sehingga keberagaman itu juga seharusnya muncul dalam dunia perfilman Indonesia yang selama ini masih didominasi oleh cerita-cerita tentang Jakarta ataupun Jawa,” katanya kepada KBRI Berlin.
“Keberagaman itu harus dimunculkan tidak hanya melalui visual akan tetapi juga melalui audio. Saya ingin kita sering mendengar bahasa-bahasa Ibu kita, karakter-karakter yang berbeda yang kita miliki, dan representasi itu penting menurut saya,” jelas Kamila.
Film “Nana” menjadi salah satu dari 18 nominasi yang terpilih untuk kategori competition pada Berlinale ke-72. Kategori Competition merupakan kategori utama di Festival Film Internasional paling bergengsi setelah Festival Film Cannes ini. Dengan Laura Basuki yang memenangkan penghargaan Silver Bear untuk pemeran pendukung terbaik, maka hal tersebut dirasa sudah sangat membanggakan.
Nominasi pada kategori ini memperebutkan hadiah utama Golden Bear untuk film terbaik dan enam penghargaan Silver Bear. Enam Silver Bear Award diperuntukkan untuk Grand Jury Prize, sutradara terbaik, pemeran utama terbaik, pemeran pendukung terbaik, dan skenario terbaik. Sedangkan Outstanding Artistic Contribution. Golden Bear pada Berlinale 2022 kali ini diraih oleh Film “Alcarras” karya sutradara Carla Simón.
Para juri untuk kategori competition yang dimenangkan Laura Basuki tahun ini diketuai oleh M. Night Shyamalan asal Amerika Serikat. Enam juri lainnya juga bergabung dengan Shyamalan di penilaian tahun ini, yaitu Karim Aīnus (Algeria), Saīd bin Saīd (Tunisia), Anne Zohra Berrrrached (Jerman), Tsitsi Dangarembga (Zimbabwe), Ryûsuke Hamaguchi (Jepang) dan Connie Nielsen (Denmark).
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.