Tren Sepatu Compass di akhir tahun 2019, tampaknya masih bersambung di tahun ini. Pertanyaannya, mengapa bisa sepatu produk lokal dengan harga tidak murah (rata-rata di atas Rp400 ribu) tersebut begitu diburu?
Memang produk-produk sepatu lokal beberapa tahun belakangan ini mulai mencuri perhatian, meskipun harus bersaing dengan berbagai produk impor.
Compass salah satunya, meskipun bisnis sepatu lokal tersebut sempat hilang, namun kini mulai digemari kembali.
Penyebab Tren Sepatu Compass di Indonesia
Terdapat beberapa faktor yang membuat Sepatu Compass naik daun. Berdasarkan riset dari berbagai media, Djawanews berusaha merangkumnya dalam tiga poin berikut.
1. Marketing Handal
Tidak dapat diragukan lagi kemampuan Sepatu Compass dalam marketing. Sejak kebangkitannya kembali dan masuknya Aji Handoko, Compass melihat peluang pemasaran di media dan mengerahkan beberapa influencer untuk meledakkan produk mereka, di antaranya Bryant Notodihardjo.
2. Produksi Terbatas
Compass sadar betul hukum permintaan ekonomi “semakin naik harga barang, maka semakin sedikit jumlah barang yang ada”. Meskipun kini keberadaan sepatu Compass diburu, mereka tetap membatasi jumlah produksinya. Apakah hal tersebut disengaja, atau agar kualitas kontrol terjaga?
3. Simbol Identitas
Yang paling penting berperan dalan tren Sepatu Compass adalah keberadaannya yang kini menjadi simbol fashion anak muda. Memiliki kesan eksklusifitas dalam produknya, secara bawah sadar Compass telah berhasil menanamkan “Mau gaul, pake Compass” pada sepatu-sepatu buatannya.