Djawanews.com – Mewarnai rambut memang bisa menjadi cara seru untuk mengubah penampilan dan mengekspresikan diri. Namun, terlalu sering melakukannya ternyata bisa menimbulkan risiko serius bagi kesehatan rambut, kulit kepala, bahkan tubuh secara keseluruhan.
Meski sesekali mewarnai rambut mungkin tidak terlalu berbahaya, penggunaan pewarna rambut berbahan kimia secara berlebihan dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang merugikan.
Dilansir dari Times of India, berikut ini penjelasan mendalam tentang efek samping berbahaya dari sering mewarnai rambut.
Rambut rusak dan mudah patah
Salah satu efek langsung dari sering mewarnai rambut adalah kerusakan pada batang rambut. Pewarna rambut mengandung bahan kimia keras seperti amonia dan hidrogen peroksida yang menghilangkan minyak alami rambut. Akibatnya, rambut menjadi kering, rapuh, dan mudah patah. Proses bleaching atau pewarnaan yang terlalu sering juga merusak protein rambut, menyebabkan rambut bercabang dan rontok parah.
Iritasi kulit kepala dan reaksi alergi
Pewarna rambut kimia dapat menyebabkan iritasi kulit kepala, kemerahan, gatal, dan bahkan reaksi alergi parah pada sebagian orang. Bahan-bahan seperti paraphenylenediamine (PPD), komponen umum dalam pewarna permanen, dapat memicu dermatitis kontak. Jika Anda sering mewarnai rambut dan merasakan gatal atau ruam terus-menerus, itu bisa jadi pertanda bahwa kulit kepala bereaksi negatif terhadap bahan kimia tersebut. Dalam kasus ekstrem, reaksi alergi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan lepuh menyakitkan serta masalah lainnya.
Rambut semakin menipis dan rontok
Penggunaan pewarna rambut secara berlebihan dapat melemahkan akar rambut dan menyebabkan rambut menipis seiring waktu. Bahan kimia keras yang digunakan dalam proses pewarnaan menghilangkan nutrisi dan minyak esensial dari kulit kepala, sehingga menyebabkan struktur rambut menjadi lemah. Terlalu sering terpapar pewarna berbasis amonia dapat mengganggu keseimbangan alami kulit kepala, sehingga rambut lebih rentan rontok. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan rambut rontok dalam jumlah signifikan dan berkurangnya kepadatan rambut.
Tekstur rambut berubah
Jika Anda sering mengecat rambut, Anda akan menyadari bahwa rambut tidak lagi terasa sama. Jika rambut dulunya lembut dan mudah diatur sekarang bisa berubah menjadi kasar, kusut, dan sulit ditata. Penggunaan pewarna rambut keras secara berulang dapat mengubah kutikula rambut secara permanen, membuat helaian rambut Anda kusam, berpori, tidak bernyawa, dan sulit diatur.
Risiko masalah kesehatan jangka panjang
Beberapa penelitian telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi hubungan antara penggunaan pewarna rambut dan kondisi kesehatan serius. Beberapa pewarna rambut mengandung senyawa karsinogenik yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, khususnya kanker kandung kemih dan payudara. Selain itu, paparan berulang terhadap bahan kimia ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengganggu sistem endokrin tubuh. Sementara penelitian masih berlangsung, disarankan untuk mewaspadai potensi risiko jangka panjang dari hal yang sama.
Rambut kering
Rambut diwarnai membutuhkan perawatan dan hidrasi ekstra untuk menjaga kesehatannya. Sayangnya, paparan pewarna rambut terlalu sering kadang menyebabkan kekeringan berlebihan, membuat rambut tampak kusam dan tidak bernyawa. Keseimbangan kelembapan alami rambut terganggu, dan tanpa perawatan kondisioner tepat, rambut menjadi mudah kusut dan tampak kusam.
Potensi kerusakan mata dan kulit
Jika pewarna rambut mengenai mata atau kulit, hal itu dapat menyebabkan iritasi serius. Tumpahan tidak disengaja dapat menyebabkan mata merah, bengkak, dan bahkan luka bakar akibat bahan kimia dalam kasus parah. Paparan pewarna rambut berkepanjangan pada kulit dapat mengakibatkan masalah pigmentasi, ruam, atau luka bakar, sehingga sangat penting untuk menangani produk-produk ini dengan sangat hati-hati.
Masalah lingkungan
Dampak pewarna rambut tidak hanya terbatas pada kesehatan pribadi; tetapi juga memengaruhi lingkungan. Banyak pewarna kimia mengandung zat-zat berbahaya yang berkontribusi terhadap pencemaran air saat dibuang ke saluran pembuangan. Pembuangan produk-produk mengandung bahan kimia ini berkontribusi terhadap degradasi lingkungan, sehingga memengaruhi kehidupan laut dan kualitas air.