Djawanews.com – Yordania membatalkan acara pertemuan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dengan para pemimpin Mesir dan Palestina. Pembatalan dilakukan usai pengeboman rumah sakit di Gaza terjadi.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan pembatalan tersebut dilakukan lantaran pertemuan yang rencananya akan membahas masalah Gaza itu dinilai tidak ada gunanya.
“Tidak ada gunanya melakukan apa pun saat ini selain menghentikan perang. Tidak ada manfaat bagi siapa pun untuk mengadakan pertemuan puncak pada saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kepada Al Jazeera Arab, Rabu 18 Oktober.
Lalu, kata Safadi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutuskan untuk kembali ke kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki dengan pesawat Yordania dan Biden tidak akan lagi mengunjungi kerajaan tersebut.
“Kami berbicara dengan para pejabat di Mesir dan Amerika dan kami telah mencapai keputusan ini. AS memahami keputusan kami dan PBB perlu berperan dalam menghentikan perang,” ujarnya.
Sementara itu, Mahmoud Abbas menegaskan Palestina tidak akan mengizinkan terjadinya Nakba lagi di abad ke-21. Dia menegaskan warga Palestina tidak akan meninggalkan wilayahnya.
“Kami tidak akan membiarkan Nakba kedua terjadi di abad ke-21, kami tidak akan pergi dan kami akan tetap teguh, apa pun pengorbanannya, kami tidak akan membiarkan pertumpahan darah di Gaza. Kami tidak akan bergerak. Kami tidak akan meninggalkan tanah kami,” ujar Abbas.
Joe Biden dijadwalkan mengunjungi Amman, Yordania, pada Rabu setelah melakukan perjalanan ke Tel Aviv pada hari sebelumnya.
Seorang pejabat Gedung Putih yang melakukan perjalanan ke wilayah tersebut bersama Biden mengatakan, presiden AS akan menunda perjalanannya ke Yordania setelah berkonsultasi dengan Raja Abdullah II dari Yordania dan mempertimbangkan hari berkabung yang diumumkan oleh Presiden Abbas dari Otoritas Palestina.
“Presiden menyampaikan belasungkawa yang terdalam atas hilangnya nyawa tak berdosa dalam ledakan rumah sakit di Gaza, dan mendoakan agar korban luka segera pulih. Ia berharap dapat segera berkonsultasi secara langsung dengan para pemimpin tersebut, dan setuju untuk tetap terlibat secara rutin dan langsung dengan masing-masing pihak. dari mereka dalam beberapa hari mendatang," kata pejabat Gedung Putih.
Gedung Putih membuat pengumuman tersebut tidak lama setelah Biden menaiki Air Force One dalam perjalanan ke Israel.
Para pejabat Palestina menyalahkan Israel atas ledakan di rumah sakit tersebut, sementara para pejabat Israel mengatakan sebuah roket yang ditembakkan oleh Jihad Islam adalah penyebabnya.