Djawanews.com – Ikan salmon sering dianggap berkualitas tinggi jika dagingnya berwarna oranye terang. Namun, tahukah Anda bahwa warna daging salmon tidak selalu mencerminkan kualitasnya? Faktanya, warna daging salmon dipengaruhi oleh jenis dan habitatnya, baik itu salmon liar maupun salmon budidaya.
Melansir dari Daily Mail, salmon liar mendapatkan warna oranye alami dari makanannya, seperti udang-udangan dan zooplankton, yang mengandung pigmen alami bernama astaxanthin. Pigmen inilah yang membuat daging salmon liar berwarna oranye cerah.
Namun, salmon budidaya tidak selalu mendapatkan makanan alami tersebut karena biayanya yang mahal. Sebagai gantinya, peternak menambahkan astaxanthin sintetis ke dalam pakan salmon budidaya agar dagingnya berwarna oranye.
Oleh karena itu, salmon budidaya diberi pigmen astaxanthin. Jika tidak ditambahkan pigmen astaxanthin, salmon yang dibudidayakan memiliki warna daging alami abu-abu atau putih. Warna tersebut membuat banyak orang mempertanyakan kualitasnya, sehingga akhirnya diberi pigmen astaxanthin.
Padahal, warna salmon sebenarnya bervariasi dari putih, merah muda, jingga, hingga merah terang. Daging salmon dengan warna-warna tersebut bukan berarti kualitasnya tidak baik.
Sementara itu, pigmen astaxanthin tidak berbahaya, justru meningkatkan nilai gizi pada salmon. Pigmen ini merupakan bagian dari karotenoid dan mengandung zat anti-inflamasi, yang dapat mengurangi penyakit berhubungan stres pada manusia.
Perlu diketahui juga bahwa pigmen tersebut sebagian dibuat secara sintetis, tetapi ada juga yang secara alami. Di antaranya terbuat dari bahan mikroalga atau ragi phaffia yang lebih alami.