Djawanews.com – Wakil Presiden Ma'ruf Amin angkat bicara terkait pembentukan tim lima atau panitia khusus (pansus) dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengembalikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke NU. Ma'ruf yang juga Ketua Dewan Syuro pertama PKB menegaskan PBNU tidak bisa mengintervensi PKB.
Ketua Tim Lima saat pembentukan PKB itu mengingatkan, tidak ada hubungan struktural antara PBNU dan PKB. Dia menekankan, kedua organisasi ini memang punya hubungan sejarah, namun hanya PKB yang dibentuk untuk menjadi wadah politik bagi warga NU.
"Saya Ketua Dewan Syuro pertama PKB, sebelum Gus Dur juga saya. Sebenarnya hubungan PBNU dengan PKB itu ya hubungan aspiratif, hubungan kultural, dan hubungan historis, tidak ada hubungan struktural," kata Ma'ruf kepada wartawan, Kamis, 1 Agustus.
"Jadi hanya PKB (yang) membawakan aspirasi bagi NU di dalam berpolitik. Jadi tidak saling mengintervensi ya. Jadi dia (PKB, red) memiliki independensi," sambungnya.
Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU) ke-10 itu pun menyarankan, agar PKB dan PBNU fokus pada tugasnya masing-masing. Yakni PBNU tetap pada isu pembangunan keumatan, sedangkan PKB fokus pada isu-isu politik.
"Sepertinya memang tidak harus sambung tugas ya. Jadi kalau terjadi konflik itu memang agak aneh juga. Karena memang tugasnya beda. Jadi seharusnya, keduanya bekerja sama dengan tugas masing masing," kata Ma'ruf.
Diketahui, PBNU berencana membentuk tim lima atau semacam Pansus PKB. Sebab NU menilai PKB dan NU seharusnya menjadi bagian yang tak terpisahkan.
Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan pansus ini dibentuk untuk meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke PBNU selaku pemilik sah.
Gus Ipul menilai saat ini elite PKB banyak membuat pernyataan yang melenceng dari fatsun awal berdirinya PKB. Bahkan, kata dia, ada upaya yang nyata dan sistematis yang dilakukan elite PKB guna menjauhkan PKB dari struktural NU.
"PBNU sedang berdiskusi. Jika diperlukan, pembentukan tim lima akan segera dilakukan. Langkah ini setelah melihat pernyataan elite-elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Jumat, 26 Juli.