Djawanews.com – Para petani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku tak bisa membeli pupuk bersubsidi kendati sudah mendapatkan kartu tani.
Salah satu petani yang tak bisa mendapatkan pupuk murah dengan kartu tersebut adalah Wahono yang juga merupakan Ketua Gapoktan Sedyo Manunggal, Pakukuhan Carikan, Kalurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul.
Dia mengatakan, dirinya tak bisa membeli pupuk bersubsidi yang dijanjikan pemerintah padahal sudah mengantongi kartu tani dan saldo di buku rekening telah tersedia.
“Saya mencoba membeli pupuk pada toko pupuk yang ditunjuk dengan memperlihatkan kartu tani dan buku rekening. Akan tetapi oleh pedagang belum bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi, padahal pupuk tersebut sudah ada,” ujar Wahono, Selasa (5/1/2021), melansir IDN Times.
Wahono menyebut, petani tak mampu membeli pupuk non-subsidi karena harganya mahal ketimbang pupuk bersubsidi.
Misalnya, pupuk urea yang subsidi harganya Rp 2.500 per kilogram, sementara non-subsidi harganya mencapai Rp 6 ribu per kilogram.
“Kalau kita paksakan membeli pupuk non-subsidi pasti kita merugi banyak karena biaya mengolah lahan, bibit dan tenaga untuk merawat padi sudah mahal,” ujar Wahono.
Simak perkembangan informasi terkini hanya di Warta Harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.