Djawanews.com – Angka Kemiskinan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah meningkat menjadi 15,6 persen di masa pandemi Covid-19.
Menurut Bupati Rembang Abdul Hafidz, peningkatan angka kemiskinan disebabkan oleh perubahan perilaku dan aktivitas ekonomi masyarakat selama pandemi.
Kondisi itu membuat Pemkab Rembang harus bekerja lebih keras agar angka kemiskinan dapat kembali ditekan.
“Faktor peningkatan kemiskinan dipicu pandemi Covid-19, mengakibatkan perubahan perilaku dan aktivitas ekonomi. Saat ini naik lagi menjadi 15,6 persen, kata Abdu Hafidz di Rembang, melansir Inews, Selasa (22/12/2020).
Hafidz tak menampik jika angka kemiskinan di wilayahnya masih terbilang tinggi. Di periode pemerintahan 2015-2019, angka kemiskinan dapat ditekan dari 19,28 persen menjadi 14,95 persen.
Akan tetapi, sejak Covid-19 mulai menghantam Indonesia pada 2020, angka kemiskinan kembali meningkat.
“Karena pandemi, tahun 2020 naik lagi 15,6 persen,” ucap Hafidz.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Rembang menyiapkan strategi pengurangan beban dan meningkatkan pendapatan warga.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rembang, Dwi Wahyuni Hariyanti berharap, melalui rapat koordinasi bisa terwujud kerjasama perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengentasan kemiskinan.
“Termasuk bagaimana bersama-sama mendorong indeks pembangunan manusia,” tutur Dwi Wahyuni.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.