Djawanews.com – Dua orang warga nekat menerobos rombongan Presiden Joko Widodo usai peresmian pengoperasian kereta api dan peninjauan stasiun Rammang-rammang, di Kecamatan Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu 29 Maret. Video yang memperlihatkan kejadian tersebut pun viral di media sosial.
Satu dari dua warga, wanita paruh baya bahkan nekat menggigit tangan seorang pasukan pengawalan presiden (Paspampres) yang berupaya menghalang-halanginya bertemu dengan Jokowi. Beberapa saat kemudian, sebelum naik ke mobil, Jokowi memanggil dua warga itu untuk bertemu.
Kepada Jokowi, mereka mengadukan bahwa lahannya yang dibebaskan untuk pembangunan jalur perlintasan kereta api belum diganti oleh pemerintah. “Tidak adapi dibayar saya ingat sekali saya,” kata Lamma warga setempat usai mengadu ke presiden Jokowi dalam keterangannya kepada jurnalis.
Jokowi meresmikan pengoperasian depo kereta api di Maros yang panjangnya baru sekitar 80 kilometer dari Makassar menuju ke Pare-pare. Lamma mengaku, ganti rugi pembebasan lahan sejak awal pembanguan jalur sama sekali belum diterima.
“Lahanku (yang belum dibayar), kurang 13 meter, na (cukup) 15 are,” ucap Lamma.
Jurnalis berupaya mengonfirmasi Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam terkait dua warga yang mengadu ke Jokowi soal ganti rugi pembebasan lahan yang belum dibayarkan pemerintah. Namun, belum ada respons dari bupati mengenai kejelasan informasi dua warganya yang mengadu.
Diketahui kunjungan Jokowi ke Sulsel didampingi beberapa menterinya, dalam rangka kunjungan kerja. Selain meresmikan depo kereta api, rombongan presiden juga mengujungi beberapa pasar tradisional untuk memantau kondisi kebutuhan pokok sepanjang Ramadan dan jelang lebaran.