Djawanews.com - Seorang pengunjung warung makan kesal saat menerima tagihan makan. Pengunjung itu dikenakan biaya "service" hanya karena tidak memesan nasi di warung makan tersebut.
Lelaki bernama Doharto Simbolon membagikan kisah tak mengenakkan ini lewat video di TikTok.
Kisahnya bermula ketika ia dan teman-temannya pergi ke sebuah warung makan terapung di kawasan Percut Sei Tuan Medan, Kamis (11/3/2021) lalu. Tempat itu memang menawarkan layanan memancing ikan sendiri untuk dimasak langsung di warung makan tersebut. Untuk sampai ke warung makan itu, pengunjung harus naik perahu dengan biaya Rp10.000.
Doharto dan teman-temannya membawa ikan seberat 10,3 kg. Lalu mereka mengunjungi warung makan bernama Terapung II Virzinia. Konsep warung makan tersebut pengunjung akan dikenai biaya untuk bumbu dan upah masak ikan yang telah dipancing.
Pada saat itu, Doharto dan teman-temannya hanya memesan ikan, es teh manis, sambal dan air mineral. Namun, setelah melihat tagihan ia terkejut ada biaya Rp50.000 untuk "service".
Biaya tersebut tercatat di bon, dengan mencoret tulisan nasi menjadi service. Sontak Doharto kesal, karena biasanya warung-warung makan tidak ada biaya service.
Doharto menyebut kalau pemilik warung makan itu banyak beralasan soal biaya Rp 50.00. Awalnya untuk service karena mereka tidak memesan nasi kemudian beralih untuk uang pondok atau tempat lesehan.
"Kita gak pesan nasi. Karena gak pesan nasi masa mereka kenakan biaya Rp50.000. Terus katanya untuk service, warung makan kaki lima masa pakai biaya service?," ujar Doharto.
"Mereka bilang itu uang untuk karyawannya yang bekerja. Lagi pula mereka sudah tagihkan biaya upah masak, itu kan termasuk biaya untuk karyawan," lanjut Doharto.
Lebih lanjut, Doharto hanya ingin tahu uang Rp50.000 yang ditagihkan itu untuk apa. Pasalnya pemilik warung makan kerap berganti alasan. Pertama untuk service karena tidak memesan nasi. Kemudian berubah untuk service karyawan. Dan yang terakhir untuk biaya pondok atau tempat. Doharto menjelaskan bahwa sejak awal ia diberi tahu bahwa tidak ada pemungutan biaya untuk pondok.
Virjinia Ani selaku pemilik warung makan menyebut kalau biaya Rp 50.000 itu untuk pondok lesehan yang ditempati Doharto.
"Dia pake beberapa lesehan wajar kan kami minta biaya untuk pondok. 1 pondok Rp 50 ribu, kami layani dengan baik, tempatnya juga bersih. Kami punya karyawan yang mau kami gaji," ujar Virjinia Ani.
Tak banyak yang disampaikan oleh pemilik warung makan tersebut. Ia menyampaikan kalau pengunjungnya tidak ikhlas membayarkan Rp50.000 ia akan menyumbangkan uang tersebut ke anak yatim piatu.
Video unggahan Doharto pun menjadi viral setelah banyak dibagikan ulang oleh akun-akun di Instagram. Salah satunya akun @nyinyir_update_official pada Selasa (16/03). Beberapa netizen pun ikut berkomentar.
"Ya kenapa buka rumah makan kalau gak mau service tamu. Ini konsep rumah makannya gimana ya kok yang gak ada di menu diada-adain?," tulis seorang netizen.
"Mending dimahalin sekali harga makanannya daripada di nota pakai ditulis biaya bumbu, service, upah masak atau apalah. Berasa nyewa pembantu," tulis netizen lainnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.