Djawanews.com – Ustaz Felix Siauw mengungkap jika daftar penceramah radikal telah dirilis. Ia mengatakan jika dirinya kembali masuk dalam daftar penceramah radikal atau yang masuk dalam kategori intoleran.
Penceramah yang dulunya mualaf ini mengatakan jika telah beredar di Whatsaap grup ada 180 nama penceramah radikal dan disarankan enggak boleh diundang dan didengar.
"Beredar viral 180-an nama penceramah radikal dan disarankan enggak boleh diundang dan didengar," kata felix Siauw seperti yang dikutip dari akun Instagram pribadinya @felix.siauw pada Minggu, 6 Maret.
Nampak dalam daftar penceramah radikal terindikasi intoleran dan radikal yang diungkap Ustaz Felix Siauw nama-nama penceramah yang boleh dibilang cukup terkenal seperti Ustaz Abdul Shomad (UAS).
UAS Berada di Urutan Kelima
Penceramah yang berasal dari Riau itu berada di urutan ke lima, setelah Ustadz Fatih Karim dari Bogor-Bandung.
Nomor satu di daftar tersebut ada nama M. Ismail Yusanto asal Bogor. Dia adalah penceramah yang sempat menjadi juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) atau organisasi yang sudah dinyatakan terlarang di tanah air.
Ustaz Felix Siauw Beraada di Urutan Kedua
Sementara, nama Felix Siauw dalam daftar itu, berada diurutan kedua. Dia pun menanggapinya dengan santai.
Dirinya menyatakan jika daftar yang mirip seperti ini juga pernah viral pada tahun 2017. Saat itu pria yang pernah disebut-sebut terafiliasi dengan ormas HTI ini juga tercatat di urutan kedua setelah Habib Rizieq Syihab.
”Tahun 2017, saya jadi tokoh radikanl no.2 setelah HaErEs (Habib Rizieq Shihab), sekarang jadi no. 2 lagi,” ujarnya. Untuk daftar tahun ini nama Habib Rizieq sepertinya absen dari daftar, ini lantaran dia sedang dalam tahanan, setelah terjerat kasus hukum.
Merasa jadi yang kedua terus dia rupanya penasaran dan mengeluarkan pernyataan dengan nada sindiran.
"Sekarang jadi no 2 lagi. Kapan aku bisa jadi number wan ya?" tulisnya dengan memberikan emoticon tertawa setelahnya.
Dia pun juga seakan merasa bangga dan bahkan mengungkapkan rasa bersyukurnya bisa kembali masuk dalam daftar tersebut.
“Tapi alhamdulilah, bisa bertahan di list sejak 2017,” ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berpidato dan meminta agar istri dari aparat TNI-Polri tak asal mengundang penceramah yang ternyata berpaham radikal. Hal itu disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri pada Selasa 1 Maret 2022.