Djawanews.com - Akun Twitter milik Annisa Pohan, istri Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, diserbu warganet. Bekas model ini dihujat usai keliru menuliskan ayat dalam surah Al-Baqarah.
Awalnya Annisa mengeluh tentang banyaknya fitnah yang dialamatkan kepada Demokrat soal demonstrasi menolak perpanjangan PPKM Darurat, Sabtu, 24 Juli lalu.
"Sungguh FITNAH kpd para kader demokrat sebenarnya bukan menyudutkan Partai Demokrat, tapi mengecilkan arti demokrasi. Sungguh ironis kawan-2 yg ingin menyampaikan aspirasi malah dituduh bergerak bukan dari pikiran & keinginan hati sendiri,ini adalah sebuah penghinaan kpd mereka," tulis Annisa.
Menantu SBY itu memang patut menulis begitu, sebab sejak kemarin, beredar flyer tentang tuduhan Demokrat menunggangi gerakan demonstrasi yang sempat memanas di beberapa daerah.
Tiga orang pun disasar oleh pembuat flyer tersebut, yakni Andi Arief, SBY, dan Rachland Nashidik. Tentunya itu semua masih sebatas dugaan.
Setelahnya, ibu dari Aira itu lalu berniat mengutip arti ayah Al-Qur'an yang artinya seperti ini, "Dan fitnah lebih besar daripada pembunuhan. (QS. Al-Baqarah [2]: 217)."
Setelah itu, ia menulis lagi dengan kata yang sama namun ada perubahan sedikit yaitu pada surahnya. "Dan fitnah lebih besar daripada pembunuhan. (QS. Al-Baqarah [2]: 291)."
Di sinilah masalah itu muncul. Surah tersebut ternyata hanya 286 ayat. Mungkin saja sadar kekeliruannya, Annisa Pohan diduga menghapus cuitannya tentang Al-Baqarah. Ia kemudian menulis soal surah Al-Hujurat. Di sana, netizen menumpahkan keheranannya.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al Hujurat: 6).
— Annisa Pohan (@AnnisaPohan) July 25, 2021
Ia pun dituduh sedang menista Al-Qur'an. "Penistaan nih....perlu didemo," tulis @A***tok30271387.
Cuitan itu langsung dibalas, "Tar dimarahin papa gede loch," tulis @GME_***.
"Wahhh sdh mulai main ayat nihhh," tulis salah satu akun.
Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP PD, Herman Khaeron mencoba meluruskan apa yang terjadi. Kata dia, itu adalah kesalahan ketik atau typo, dan itu dinilai wajar.
"Saya kira terjadinya penulisan typo di dunia medsos sudah biasa, tinggal diluruskan saja selesai," kata Herman Khaeron.
"Pesannya kan jelas terkait dengan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, dan maksud Mbak Annisa memang menulis 191 kemudian typo menjadi 291. Diluruskan saja, manusia kan bukan makhluk sempurna," lanjut Herman.