Djawanews.com – Kecelakaan tragis dialami truk tangki pengangkut CPO di Desa Simpang Tiga Pekan, Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa sore (11/1). Sopir bernama Tata Iskandar (57) tewas terjepit di bagian depan truk.
Kepala Unit Lakalantas Satuan Lalu lintas Polres Serdang Bedagai, Ipda Rahmadan Helmi menjelaskan kejadian truk tangki CPO terguling itu sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah menerima laporan, tim kepolisian langsung terjun ke tempat kejadian peristiwa atau TKP.
“Saat kami di TKP, korban kami cek, sudah meninggal dunia," ujar Helmi kepada wartawan, Rabu (12/1).
Namun, ada kejadian ironis dalam peristiwa tersebut. Warga yang mengetahui kecelakaan tragis itu bukan berusaha menyelamatkan sopir yang sedang dalam keadaan kejepit tapi malah sibuk memunguti minyak kepala sawit yang tumpah. Aksi warga yang tak memiliki rasa empati terhadap sopir itu viral di media sosial.
Meski demikian, Helmi menegaskan aksi warga tersebut bukan menjarah seperti kabar yang di media sosial. Mereka hanya ambil minyak yang tumpah ke parit-parit dekat rumah mereka.
“Masyarakat sekitar bukan menjarah, minyak itu tertumpah dari tangki. Sampai jatuh ke parit-parit, ke halaman (rumah warga) itu yang dikutip mereka. Kalau menjarah kan beda," tegas Helmi.
Helmi mengatakan dari keterangan saksi-saksi dan warga diketahui truk tangki sempat berhenti di tepi jalan Medan-Tebing Tinggi. Tidak tahu penyebabnya, truk pengangkut minyak kelapa sawit kemudian terperosok dan terguling.
“Memang sih, saksi yang menyaksikan sesaat kejadian. Korban masih diperkirakan hidup," ujar Helmi.
Helmi menjelaskan untuk mengevakuasi korban keluar dari truk, tim kepolisian mengalami kesulitan. Sebab, bagian truk tangki bermuatan 27 ton itu, rusak berat.
“Jadi, proses evakuasi harus menggunakan derek, karena kabin mobil itu peut, atapnya peut dan menghimpit sopir kabinnya. Wajarlah 27 ton muatannya,” jelas Helmi.
Helmi mengatakan pengutipan minyak CPO yang tumpah itu tidak dipersoalkan pemiliknya. Meski mengalami kerugian yang lumayan besar, pemilik minyak CPO tak keberatan jika minyaknya diambil warga.
“Pihak pemilik CPO yang minyaknya dikutip warga, nggak ada keberatan mereka. Karena minyak yang diambil dari parit yang dikutip mereka, bukan yang di dalam tangki," kata Helmi.
Ingin tahu informasi lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.