Djawanews.com – Lonjakan kasus harian COVID-19 pada Sabtu (03/07/2021) yang mencapai 27.913 kasus memang sangat mengkhawatirkan. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi sejak pendemi masuk ke Indonesia awal Maret 2020 lalu.
Sampai saat ini terhitung jumlah total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai angka 2.313.829 kasus. Hal ini membuat pemerintah segera menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku 3-20 Juli untuk wilayah Jawa dan Bali.
Lonjakan kasus yang meningkat drastis seperti ini tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi beberapa negara di dunia juga mengalami hal yang sama. Dilansir Djawanews dari laman cnbcindonesia.com, berikut 5 negara dengan kasus terparah akhir-akhir ini.
- Rusia
Kasus harian COVID-19 di Rusia pada Minggu (4/7/2021) mencapai angka 25 ribu dengan angka kematian sebanyak 663 jiwa. Sehingga sampai hari ini total kasus di Rusia 5,5 juta dengan 136 ribu kematian.
Seperti halnya di Indonesia di mana Jakarta menjadi tempat bergeliatnya varian baru, Moskow menjadi tempat menyebarnya varian Delta yang menyumbang 90% dari kasus baru di kota tersebut.
- Inggris
Sementara di Inggris, pada minggu (4/7/2021) dilaporkan jumlah kasus harian COVID-19 mencapai 24.248 kasus. Meskipun Inggris disebut-sebut sebagai negara dengan tinggkat vaksinasi tinggi, Perdana Menteri (PM) Boris Johnson mengaku kewalahan dan terpaksa memperpanjang lockdown nasional hingga 19 Juli mendatang.
- Finlandia
Dalam sepekan terakhir, Finlandia melaporkan lonjakan kasus COVID-19 mencapai angka 300 kasus perharinya. Setelah diselidiki ternyata hal tersebut tidak terlepas dari para suporter bola yang baru saja pulang dari St Petersburg, Rusia, usai menyaksikan secara langsung laga babak penyisihan grup Piala Eropa antara negeri itu melawan Belgia 21 Juni lalu.
Dinas kesehatan Finlandia mencatat ada sekitar 4.500-6.000 fans dari negara itu yang menonton langsung ke negeri Kremlin.
Melihat hal tersebut Perdana Menteri Sanna Marin mengintruksikan seluruh suporter Finlandia yang pulang dari Rusia untuk di tes sesaat setelah memasuki negara itu.
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
- Palang Merah Internasional Sebut Lonjakan Covid-19 di Indonesia Dekati Ambang 'Malapetaka'
- Vietnam
Vietnam juga masuk ke dalam negara dengan lonjakan kasus tinggi akhir-akhir ini. Pada Sabtu (3/7/2021) lalu tercatat ada 346 kasus baru virus corona dengan kota Ho Chi Minh yang menjadi episentrum baru penyebaran virus.
Melihat hal tersebut kota Ho Chi Minh direncanakan akan melakukan isolasi mandiri untuk mengatasi penyebaran. Menurut Menteri Kesehatan Nguyen Thanh hal tersebut sangat penting dilakukan atau Vietnam akan mengalami kerusakan ekonomi.
"Wabah akan terus berlanjut, dengan lebih banyak kasus ditemukan di masyarakat, di kawasan industri, di daerah ramai dan dapat menyebar lebih jauh ke wabah yang lebih besar," kata Long.
- Afrika Selatan
Afrika Selatan juga turut terhantam keganasan COVID-19 akhir-akhir ini. Tercatat ada 26.000 kasus Covid-19 baru pada hari Sabtu (3/7/2021). Sebuah angka kasus yang sangat tinggi.
Seperti diketahui Afrika Selatan merupakan negara termaju di Afrika, namun lonjakan itu mengganggu layanan kesehatan sampai ke titik puncaknya. Banyak tempat-tempat tidur pasien terpaksa dibuat di luar rumah sakit untuk membendung lonjakan kasus yang tinggi tersebut.
Pemerintah Afrika Selatan juga terpaksa memberlakukan langkah-langkah penguncian parsial.
Hal tersebut bisa terjadi tidak terlepas dari minimnya angka vaksinasi di negara tersebut. Rumitnya birokrasi di Afrika Selatan menyebabkan pelayanan vaksinasi terhambat. Akibatnya ada sekitar 2 juta dosis vaksin Johnson & Johnson yang kadaluarsa dimusnahkan.
Selain itu Afrika Selatan juga menjadi tempat munculnya varian Beta yakni sebuah varian yang memiliki kekuatan penyebaran yang tinggi namun tidak begitu mematikan bila dibandingkan dengan varian Delta dan Kappa.