Djawanews.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin via telepon pada Minggu (6/3) waktu setempat.
Erdogan berpesan agar serangan Rusia ke Ukraina segera diakhiri. Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari lalu.
"Gencatan senjata umum mendesak dilakukan. Ini akan mempermudah menemukan solusi politik dan menanggapi masalah kemanusiaan," kata Erdogan dikutip dari CNBC Indonesia.
Erdogan juga meminta Putin mengizinkan koridor kemanusiaan di Ukraina. Ini untuk warga sipil yang ingin mengungsi.
"Hal itu dapat membuka jalan perdamaian bersama," tegasnya lagi.
Seperti diketahui Erdogan telah beberapa kali menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara Kyiv dan Moskow. Meski menjadi anggota NATO, Turki dan Rusia diketahui memiliki hubungan dekat saat Ankara membeli sistem peluru kendali S.400, yang membuatnya tegang dengan AS.
Sementara itu, perang antara Rusia dan Ukraina membuat harga komoditas minyak meroket. Kondisi ini memberikan hantaman keras bagi Turki.
Kenaikan tersebut membuat Turki mencatat lonjakan inflasi. Per Februari saja, inflasi di Turki mencapai 4,81%.
Level ini, jika diakumulasi sejak Februari 2021, maka Turki telah mencatat inflasi yang meroket hingga 54,44%. Ini merupakan level tertinggi selama 20 tahun terakhir.