Djawanews.com – Habib Husein Ba'agil terlihat kerap bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Bahkan ketika Jenderal Dudung menerima tiga brevet dari Kopassus pada Selasa (21/12) kemarin, Habib Husein Ba'agil tampak ikut membersamai. Siapa sebenarnya Habib Husein Ba'agil?
Habib Husein Ba'agil bernama lengkap Habib Husein bin Hasyim bin Toha Ba'agil. Dia merupakan seorang ulama kondang asal Tuban, Jawa Timur.
Habib Husein Ba'agil selama ini aktif menjadi pendakwah dan juga pemimpin Majelis Taklim Wal Maulid Ar–Ridwan Tuban.
Dia pernah mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat Dudung menjadi jenderal bintang tiga atau letnan jenderal pada Juni 2021. Keduanya juga sempat bertemu dan berbincang santai dengan Habib Luthfi bin Yahya, ulama karismatik dari Pekalongan.
Habib Husein, dalam salah satu ceramahnya, menceritakan pengalamannya mendengar sendiri pengakuan orang asal Timor Leste, dan menyebut Dudung pernah mengislamkan 150 orang.
"Beliau [Dudung] di sela-sela kunjungannya, ada lima orang dari Timor Timur yang mendatangi. Mereka bilang, 'mohon izin Bapak KSAD, saya anak-anaknya Bapak KSAD'. Kaget saya, ini kan orang Timor Timur," beber Habib Husein dalam ceramah yang diunggah di kanal Santri Tuban.
"Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, ada lima orang perwakilan dari orang Timor menemui KSAD. Lalu saya tanya 'Anda siapa?'. 'Saya anak-anak Pak Dudung. Kami satu kampung 150 orang diislamkan sama beliau'," kata Habib Husein.
Habib Husein menceritakan, kisah tersebut sebetulnya bukan untuk konsumsi publik.
"Ini sebenarnya bukan untuk konsumsi publik, tapi saya bongkar karena saya khawatir banyaknya cercaan [terhadap Dudung]," ujarnya.
Habib Husein juga menceritakan kenal pertama dengan Dudung pada tahun 2018 dalam acara buka puasa bersama di Mabes TNI. Ketika itu Dudung berpangkat bintang satu atau brigjen.
"Saat beliau bintang satu, nonjob, tidak ada jabatan," ujar Habib Husein di depan jemaahnya.
Kemudian bertemu lagi di Kodam Jaya saat Dudung sudah menjabat Pangdam Jaya. Mereka terus menjalin komunikasi.
"Saya mendapat kesempatan ngajar di Pembinaan Mental Kodam Jaya, mengisi khotbah Jumat," ujar Habib Husein.
Selama mengajar, dia sering mendapat pertanyaan tentang fikih (hukum Islam) seperti bagaimana hukumnya menjalankan salat saat bertugas di hutan dalam waktu lama dan pakaian dalam keadaan kotor dan sisa najis masih menempel.
Habib Husein juga menceritakan bahwa Dudung sering memberinya kesempatan untuk khotbah dan ceramah di kesatuan mana pun.
"Nggak ada hubungannya dengan politis, Pak. Kalau ngomong politik jangan sama saya, saya bukan orang politik. Saya nggak ngerti politik. Ngomong sama saya halal haram, kitab, ngomong sama saya. Masalah politik itu urusan mereka, saya nggak urus," kata Habib Husein di depan jemaah.
"[Jika] Beliau terlibat politik, saya nggak ngurus," tegasnya.
"Keperluan saya hanya menyampaikan syariat Allah, sampai pada mereka dan kepada para pasukan untuk mengenal Allah SWT, untuk mengerti siapa Nabi Muhammad SAW," tandasnya.