Djawanews.com – Pemerintah Arab Saudi melakukan pengecatan aspal untuk menurunkan suhu lingkungan menjelang puncak pelaksanaan ibadah Haji. Pengecatan dilakukan di area sekitar Masjid Namirah, Arafah, yang suhunya diperkirakan akan mencapai 48 derajat Celcius saat jamaah haji melaksanakan wukuf.
Teknologi modern pengecatan yang diterapkan diharapkan mampu memberikan kenyamaan bagi jemaah, dengan meningkatkan tingkat pendinginan iklim lewat cat berwarna putih yang bisa berkontribusi menurunkan suhu permukaan sekitar 20 derajat Celcius, dengan menggunakan beberapa bahan buatan lokal yang memiliki kemampuan menyerap sinar matahari.
"Penerapan teknologi untuk menurunkan suhu permukaan aspal, dengan memantulkan sinar matahari, dilakukan melalui kerja sama dengan sejumlah pihak yang berpartisipasi untuk melayani para peziarah, dengan tujuan untuk berkontribusi dalam menurunkan suhu, kata juru bicara Otoritas Umum Jalan Raya Abdulaziz Al-Otaibi, seperti dilansir dari SPA 6 Juni.
Dikatakan, dalam uji coba tahun lalu yang dilakukan di wilayah tertentu, seperti jalur pejalan kaki menuju lempar jumrah, di mana suhu meningkat, pengecatan berhasil menurunkan suhu permukaan jalan sekitar 12-15 derajat Celcius.
Tahun ini, percobaan tersebut diperluas hingga mencakup area sekitar Masjid Nimrah dengan luas sekitar 25 ribu meter persegi.
Dia menunjukkan, mekanisme pendinginan jalan dilakukan secara ilmiah dengan memantulkan sinar matahari dan mengurangi suhu pada siang dan malam hari. Produk yang digunakan berupaya menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan lebih mudah di area pejalan kaki, karena keinginan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan kualitas hidup yang lebih baik.
Diketahui, Masjid Namirah terletak di Kota Arafah dan mampu menampung hingga 350 ribu jemaah saat musim haji tiba.
Sementara itu, Badan Meteorologi Arab Saudi telah memperkirakan, suhu rata-rata tinggi hingga 48 derajat Celcius di Mekkah selama ibadah haji bulan ini.
"Perkiraan iklim untuk haji tahun ini adalah peningkatan suhu rata-rata satu setengah sampai dua derajat di atas normal di Makkah dan Madinah," ujar Kepala Pusat Meteorologi Nasional Ayman Ghulam, dikutip dari The National News.
Dia mengatakan suhu siang hari bisa mencapai puncaknya pada 48 derajat Celcius.
"Kami memperkirakan kelembaban relatif sebesar 25 persen, dan meskipun kami memperkirakan kemungkinan hujan yang rendah selama hampir sepanjang hari, ada beberapa perkiraan hujan lebat di dataran tinggi Taif yang mungkin akan sampai ke tempat-tempat suci," katanya.