Ahok ikut memberi komentarnya terkait pemindahan ibu kota RI.
Pemindahan ibu kota nampaknya bukan hanya sekadar wacana. Presiden Jokowi sendiri beberapa kali mengatakan keinginannya untuk memindah ibu kota. Lokasi pemindahan memang belum diputuskan, namun Kalimantan menjadi kandidat kuat untuk lokasi pemindahan. Meski begitu, Presiden belum memberikan keterangan terkait kota mana yang akan dipilih.
Dikutip dari Tempo.co, dana pemindahan ibu kota baru diperkirakan menelan biaya sekitar Rp466 triliun. Sumber dana tersebut rencanya tidak hanya berasal dari APBN saja, namun berasal dari beberapa sumber. Sumber tersebut adalah dari perusahaan pelat merah (BUMN), perusahaan swasta, serta pemanfaatan aset pemerintah pusat untuk menekan biaya.
Ahok berikan komentar terkait pemindahan ibu kota
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut berkomentar terkait rencana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke luar Jawa. Sebagai penyandang gelar Asang Lalung (gelar kehormatan Dayak Kenyah), Ahok berharap Presiden menjadikan Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota Indonesia yang baru.
Komentar Ahok ia sampaikan dalam sebuah vlog yang berjudul ‘BTPVLOG #12 – MENJADI BAGIAN DARI KELUARGA SUKU DAYAK’. Vlog tersebut diunggah di akun Panggil Saya BTP. Dalam video tersebut, Ahok menjabarkan rencananya dalam menjaga kebudayaan suku Dayak.
“Ya saya tidak tahu, mudah-mudahan saja (Jokowi pilih Kaltim jadi ibu kota). Saya kalau baca-baca berita, katanya Pak Jokowi pengin pindahin ibu kota. Saya nggak begitu ngikutin berita karena hampir 4 setengah bulan saya di luar negeri keliling. Ya siapa tahu beliau (Pak Jokowi) memilih Kaltim ya,” ucap Ahok.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mengatakan, jika harapannya terkabul, suku Dayak harus memperjuangkan satu kawasan hutan. Kawasan tersebut nantinya bisa dijadikan lokasi pelestarian budaya Dayak. Tidak hanya jadi tempat pelestarian budaya Dayak, pelestarian hutan tersebut juga bisa jadi tempat wisata.
“Nah, kalau di Kaltim, saya kira kita harus memperjuangkan ada satu hutan yang dilestarikan untuk kepentingan budaya dan kehidupan model kehidupan suku Dayak seperti apa,” jelas BTP.
Ahok menilai bahwa pelestarian hutan untuk kepentingan budaya dinilai penting. Tidak hanya sebagai pelestarian budaya dan tujuan wisata, pelestarian hutan juga akan menjadikan ibu kota tetap ramai. Menurutnya, hampir semua ibu kota baru itu sepi.
“Tidak mungkin sebuah ibu kota hanya ibu kota dan tidak ada wisata. Hampir semua ibu kota baru tuh sepi. Nah tapi coba kalau dibangun kembali seperti di pedalaman lagi, hutan kotanya banyak,” jelas Ahok.
Dalam video vlog tersebut, Ahok juga sempat berterima kasih karena telah diangkat sebagai warga kehormatan masyarakat Dayak Kenyah. Ahok memang berada di Samarinda hari Jumat (12/7) kemarin.
Ahok bersama istrinya, Puput Nastiti Devi, menghadiri undangan warga Dayak Kalimantan Timur. Keduanya menghadiri acara dialog masyarakat Dayak Kalimantan Timur, di Ball Room Hotel Mesra Internasional, di Jalan Pahlawan. Atas diberinya gelar tersebut, Ahok mengucapkan rasa terima kasihnya dan ikut berkomentar terkait pemindahan ibu kota ke tanah Dayak.