Djawanews.com – Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan mantan pimpinan Jamaah Islamiyah atau JI wilayah Asia Tenggara Nassir Abbas membeberkan bagaimana dirinya dulu merekrut teroris.
Video itu viral setelah diunggah pengguna Twitter Tukangrosok_. Dalam cuitannya, netizen ini tak tanggung-tanggung menandai akun media sosial politisi Gerindra Fadli Zon dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar.
“Cara mereka merekrut calon teroris. fadlizon musniumar,” cuit netizen Tukangrosok_.
Dilihat dari video itu, tampak Nasir Abbas direkrut oleh Abu Bakar Ba’asyir di usia 18 tahun.
Selain itu, juga disebutkan Nasir Abbas merupakan sosok yang merekrut sejumlah teroris terkenal di Indonesia seperti Nurdin M Top hingga Imam Samudera.
“Direkrut Abu Bakar Ba’asyir di usia 18 tahun. Merekrut Nurdin M Top, Dr Azhari, Imam Samudera, Umar Patek,” tulis narasi dalam video itu.
Terlihat dalam video, mantan pimpinan JI Asia Tenggara Nasir Abbas memberi edukasi kepada sejumlah orang terkait bagaimana cara teroris direkrut.
Pada mulanya, orang yang akan dijadikan teroris itu diberi sejumlah pertanyaan pilihan oleh Nasir Abbas seperti pilihan antara ciptaan Allah atau ciptaan manusia.
“Mana lebih baik, ciptaan Allah atau ciptaan manusia? Manusia atau robot? Robot itu pintar bicara, pintar bergerak, sekarang ada robot bisa berlari,” ujar Nasir.
Lebih jauh, pertanyaannya kemudian meruncing kepada pilihan antara memilih Alquran atau Pancasila, Nabi Muhammad atau Presiden Jokowi.
“Pilih mana, Alquran atau Pancasila? Pilih mana, Nabi Muhammad atau Joko Widodo? Pilih mana, negara Islam atau negara kafir? Alhamdulillah semuanya berpotensi direkrut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan pimpinan JI tersebut juga menyebut bahwa cara pihaknya rekrut teroris tidak seperti penceramah melainkan berinteraksi secara langsung dengan yang bersangkutan.
“Saya ajak berinteraksi, tidak sama seperti penceramah. Sehingga, anda terus fokus dengan saya, menjawab pertanyaan saya sampai saya kasih pertanyaan menjebak sehingga anda menjawab apa maunya saya,” ujarnya.