Djawanews.com – Ada yang aneh dengan stupa-stupa Candi Borobodur sejak beberapa hari ini, terlihat beberapa bagian tertuaup dengan terpal. Kondisi serupa terjadi pada bagian lantaran dan lorong candi.
Ternyata hal tersebut dilakukan guna antisipasi adanya hujan abu vulkanik apabila Gunung Merapi erupsi. Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Wiwit Kasiyati SS MA menjelaskan jika pemasangan dilakukan sejak Selasa (10/11).
“Kami juga melakukan antisipasi. Karena kalau penutupan stupanya dilakukan bareng, akan membutuhkan waktu lama,” jelas Wiwit.
Berdasar pengalaman erupsi Gunung Merapi tahun 2010 lalu, Wiwit menerangkan membutuhkan waktu sekitar 2 jam lebih untuk menutupi seluruh stupa di Candi Borobudur.
Padahal, waktu 2 jam lebih tersebut hanya untuk menutupi stupanya, belum termasuk seluruh bagian lantainya. Namun kini bagian lantai yang sudah terpasang saat ini di lantai lorong 1 candi.
Penutup terpal yang digunakan untuk menutupi stupa dan lantai tersebut ternyata terbuat dari bahan khusus, yangtidak akan merusak batuan candi. Diharapkan dengan tertutupi atau terlindungi bagian candi, abu vulkanik tidak akan masuk ke nat-nat.
Dampak apalagi bagian lantai candi yang terkena abu dan terkena air hujan, maka akan menyumbat saluran drainase bangunan candi, sehingga menyebabkan dibongkarkan bagian lantai.
Selain fenomena stupa Candi Borobudur yang tertutup terpal, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.