Djawanews - Polri langsung melakukan penangkapan massal terhadap para pelaku premanisme sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui sambungan telepon. Cuma dalam rentang waktu 11-14 Juni 2021, Polri menangkap 3.283 preman dan pelaku pungli di 1.368 titik.
"Berdasarkan data yang dihimpun dari hasil operasi premanisme dan pungli dari tanggal 11 sampai dengan 14 Juni 2021 yang dilakukan di 1.368 titik lokasi, terdapat 6 Polda dengan jumlah pelaku yang ditangkap terbanyak," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Rabu (16/6/2021).
Kombes Ramadhan menyebut pelaku premanisme paling banyak ditindak di Polda Jawa Tengah (Jateng). Polda Jateng menangkap 922 orang, dengan empat di antaranya dilakukan penyidikan.
“Polda Jateng sebanyak 922 orang. Premanisme 449 orang (4 sidik dan 439 pembinaan). Pungli 473 orang seluruhnya dilakukan pembinaan,” katanya.
Kemudian, penangkapan pelaku premanisme terbanyak disusul oleh Polda Jawa Barat (Jabar) yang menangkap 894 orang. Setelahnya, ada Polda Sumatera Utara (Sumut) dengan total 696 orang ditangkap.
“Polda Jabar sebanyak 894 orang. Premanisme 348 orang (168 sidik dan 180 pembinaan). Pungli 546 orang (92 sidik dan 454 pembinaan),” tutur Kombes Ramadhan.
“Polda Sumut sebanyak 696 orang. Premanisme 20 orang (8 sidik dan 12 pembinaan). Pungli 676 orang (20 sidik dan 656 pembinaan),” sambungnya.
Lebih lanjut, kata Kombes Ramadhan, Polda Banten menindak 643 pelaku premanisme. Namun semua pelaku itu hanya dilakukan pembinaan, tidak ada yang masuk ke proses penyidikan.
Selain itu, Polda Jawa Timur (Jatim) menangkap 386 orang. Sementara Polda Metro Jaya menangkap 282 orang.
“Polda Jatim sebanyak 386 orang. Premanisme 210 orang (73 sidik dan 137 pembinaan). Pungli 176 orang (28 sidik dan 148 pembinaan),” terang Kombes Ramadhan.
“PMJ sebanyak 282 orang. Premanisme 137 orang (13 sidik dan 124 pembinaan) Pungli 145 orang (16 sidik dan 129 pembinaan),” lanjutnya.