Dilansir dari blog.netray.id: Isu kenaikan harga mie instan yang mencapai 3x lipat santer diperbincangkan warganet. Berbagai keluhan hingga twit satire dicuitkan warganet dalam rangka menanggapi isu tersebut. Hal ini bermula dari pernyatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam webinar bersama Ditjen Tanaman Pangan pada Senin (08/08/2020). Dalam pernyataan tersebut, Mentan mengatakan bahwa akan ada kemungkinan harga mie instan naik menjadi 3x lipat dikarenakan dampak perang Rusia-Ukraina.
Kemunculan berita ini sontak menjadi bahan pemberitaan media massa. Dalam periode pemantauan 8-12 Agustus 2022, pemberitaan terkait topik ini mencapai 241 artikel (gambar 2) dengan perbandingan sentimen pemberitaan yang tak terlalu jauh (gambar 3).
Nasib masyarakat Indonesia pasca kenaikan mie instan mewarnai headline pemberitaan media massa. Hal tersebut menyumbang sentimen negatif pada topik dengan kata kunci ‘mie instan’.
Kenaikan mie instan memberikan dampak pada semua kalangan. Namun, menurut artikel yang disajikan oleh beberapa media berita online, kalangan yang paling terdampak ialah anak kos dan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.
Meski sempat mendulang sentimen negatif, berita bersentimen positif pada topik ini kembali memuncak di tanggal 11 Agustus 2022. Angin segar nampaknya datang dari Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan dan direktur PT Indofood, Franciscus (Franky) Welirang. Mendag mengatakan bahwa kenaikan harga gandum akibat dari perang tersebut tidak akan berdampak pada kenaikan mie instan. Hal tersebut lantas dibenarkan oleh bos Indofood yang juga meyakinkan masyarakat bahwa harga Indomie tidak akan mengalami kenaikan meski harga gandum meroket di bulan Agustus-September.
Isu Mie Instan Naik 3x Lipat Ramai Dikeluhkan Warganet
Harga mie instan yang dikabarkan akan meroket tersebut juga ramai diperbincangkan warganet. Dengan periode pemantauan yang sama, ditemukan sebanyak 8.733 twit dengan kata kunci ‘mie instan’ dan ‘mi instan’. Lebih dari empat ribu akun memberikan impresinya terhadap isu kenaikan mie instan ini. Separuh lebih percakapan diisi dengan sentimen negatif.
Kondisi ekonomi pasca pandemi yang terbilang masih ‘susah’ dan dibarengi dengan kenaikan beberapa komoditas bahan pangan memberikan sumbangan lebih dari empat ribu twit bersentimen negatif. Keluhan terkait hal-hal tersebut pun dapat ditemukan di dalam jajaran Top Complaints pantauan Netray.
Tak hanya itu, twit bernada satire juga diungkapkan warganet untuk mengomentari isu ini. Seperti twit @aan__ yang menilai bahwa kenaikan mie instan akan menaikkan kelas mie instan sehingga makan di warmindo menjadi lebih fancy. Atau twit @convomf yang mengatakan jika tidak mampu membeli mie instan, promag ,-obat untuk mengatasi maag dan asam lambung karena telat makan- pun tidak masalah. Dengan kata lain, warganet ingin menyampaikan jika kenaikan harga mie juga akan memicu ‘kelaparan’ bagi beberapa kalangan.
Seperti yang banyak diberitakan oleh media massa, kalangan yang paling terdampak akibat kenaikan harga mie ialah kalangan anak kost. Erat kaitannya anak kos dengan mie instan karena olahan gandum ini merupakan makanan instan yang dinilai murah dan mudah didapat. Tidak heran jika banyak warganet yang turut berbela sungkawa terhadap nasib anak kos yang kemungkinan akan mendapat dampak besar jika mie instan benar-benar naik 3 kali lipat.
Tak hanya banjir keluhan, topik ini juga menjadi ajang kritik warganet terhadap pemerintah. Warganet menilai tingginya harga gandum akibat perang Rusia-Ukraina semestinya bukan menjadi alasan untuk menaikkan harga mie instan menjadi 3x lipat. Hal ini lantaran warganet beranggapan bahwa komponen mie instan bukan hanya dari gandum. Selain itu, warganet juga mengingatkan bahwa harga gandum sudah melewati harga puncak sehingga memutuskan menaikkan harga mie instan dinilai berlebihan.
Meski banjir keluhan dan kritik dari warganet, tak lupa beberapa warganet juga memberikan tips untuk mengatasi apabila isu ini benar terealisasi. Salah satunya ialah twit dari mantan menteri kelautan Susi Pudjiastuti yang mengingatkan untuk mengurangi konsumsi mie instan demi kesehatan serta masih banyak makanan Indonesia yang dapat dinikmati.
Isu kenaikan harga mie instan yang menjadi 3x lipat menjadi ‘kejutan’ bagi masyarakat. Mengingat makanan ini merupakan salah satu makanan yang terbilang eksis di semua kalangan. Meski sempat dihebohkan akan kenaikan harganya yang berlipat-lipat, nyatanya isu tersebut mendapat tepisan dari bos salah satu produsen mie terbesar di Indonesia.
Demikian analisis Netray. Simak analisis lainnya di analysis.netray.id.
Editor: Winda Trilatifah