Djawanews.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dipastikan segera naik dalam waktu dekat. Tidak hanya itu, kenaikan juga akan terjadi pada jenis Liquefied Petroleum Gas atau LPG 3 kg dan tarif listrik. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Said Abdullah pada Senin, 15 Agustus.
"Sesegera mungkin Pemerintah menaikkan harga pertalite, LPG 3 Kg, dan Listrik bersubsidi karena kalau tidak disegerakan akan makin menggerus kuota pasokan energi subsidi. Apalagi terjadi gap harga yang jauh antara Pertalite dengan Pertamax," jelasnya.
Kebijakan kenaikan harga energi terpaksa diambil karena beberapa indikator yang sebelumnya diperkirakan, baik harga minyak dunia, nilai tukar rupiah hingga kuota BBM sudah melesat. Antara lain harga minyak dunia, yang berada di atas US$106,7 per barel untuk rata-rata tahunan. Asumsi terakhir pemerintah adalah US$90-105 per barel.
LPG 3 Kg Naik karena Harga BBM yang Juga Melonjak?
Kemudian nilai tukar rupiah, yang rata-rata sudah berada di level Rp14.552, juga di atas asumsi pemerintah. Hal lain yang turut mempengaruhi adalah volume BBM yang hampir melampaui kuota. Kuota BBM Pertalite hingga akhir tahun ini hanya tersisa 6,2 juta KL dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 23 juta KL.
Sehingga dana subsidi dan kompensasi yang sudah direncanakan sebesar Rp502 triliun pada tahun ini sudah tidak akan cukup lagi. "Tidak akan ada penambahan subsidi. Pilihan yang bisa ditempuh pemerintah adalah menaikkan harga energi yang disubsidi dengan mempertimbangkan dampak inflasi dan daya beli rumah tangga miskin," terang Said.
Said tidak menyebut jadwal pasti kenaikan harga. Akan tetapi dirinya menyarankan agar kenaikan tidak dilakukan secara drastis, namun bertahap per 3 bulan. Sehingga masyarakat tidak mengalami tekanan berat. "Naikkan saja bertahap per 3 bulanan," kata Said soal LPG 3 Kg.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.