Djawanews.com – Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut berkomentar soal ditemukannya kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat yang yang diduga merupakan perbudakan manusia.
Susi Pudjiastuti melalui akun Twitternya dengan tegas menyebut perbudakan manusia hal yang tidak bisa ditoleransi. Dia pun khawatir hal ini bukan satu-satunya yang terjadi di indonesia.
“Perbudakan modern adalah hal yg tidak bisa lagi kita tolerir, saya khawatir ini bukan satu-satunya tempat seperti ini. Keji& tidak berperikemanusiaan. Bupati langkat punya penjara diduga untuk perbudak puluhan pekerja sawit,” tulis akun @susipudjiastuti.
Diketahui sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupasi (KPK) mengamankan Bupati Langkat. terkait dugaan suap pengadaan barang jasa tahun 2020-2022.
Bupati langkat ditetapkan sebagai tersangka bersama saudara kandungnya sendiri yang menjabat Kepala Desa Balai Kasih yakni Iskandar PA serta empat pihak swasta lainnya.
Penangkapan tersebut bermula dari laporan masyarakat setempat yang menyebut ada aktivitas pemberian uang kepada penyelenggara negara.
Namun ternyata ada yang lebih mengejutkan yakni ditemukannya kerangkeng di rumah Bupati Langkat yang diduga digunakan untuk melakukan perbudakan.
Dugaan tersebut dijelaskan oleh perhimpunan untuk Buruh Migran Berdaulat yakni migrant care yang menerima laporan adanya kerangkeng manusia yang mirip dengan penjara di dalam rumah bupati langkat.
“Kerangkeng penjara itu digunakan untuk menampung pekerja mereka setelah mereka bekerja. Dijadikan kerangkeng untuk para pekerja sawit di ladangnya,” ujar Ketua Migrant Care, Anis Hidayah, Senin 24 Januari.
Setelah ditelusuri ditemukan ada dua sel yang digunakan untuk mengurung 40 orang pekerja setelah mereka bekerja. Namun pihak Migrant Care menyebut kemungkinan jumlah pekerjanya lebih banyak.