Djawanews.com – bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto unggul dalam survei terbaru yang dilakukan Poltracking Indonesia. Elektabilitas Prabowo menempati posisi pertama di angka 40,6 persen yang disusul Ganjar Pranowo dan kemudian Anies Baswedan kalah jauh di posisi ketiga.
"Pada simulasi surat suara 3 nama calon presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas 40,6 persen, diikuti Ganjar Pranowo 38,2 persen, dan Anies Baswedan 13,6 persen," ujar Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi dalam paparan survei, Rabu, 11 Oktober.
Sementara dalam simulasi dua kandidat atau head-to-head, Prabowo dan Ganjar relatif sama kuat. Sedangkan Anies yang berpasangan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) masih harus berupaya mendongkrak elektoralnya.
"Ganjar Pranowo memperoleh 51,9 persen vs Anies Baswedan 17,6 persen berjarak cukup signifikan sampai 34,3 persen. Begitu pun, simulasi Prabowo Subianto dengan 53,4 persen vs Anies Baswedan 17,9 persen berjarak cukup signifikan 35,5 persen," kata Arya.
"Sedangkan, head-to-head antara Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo relatif seimbang. Prabowo memperoleh 42,3 persen, Ganjar 40,5 persen," imbuhnya.
Berdasarkan wilayah Aglomerasi-Kultural di Jawa Timur, Ganjar unggul di tiga wilaya. Untuk wilayah Mataraman dengan cakupan suara 28,0 persen elektabilitas Ganjar Pranowo 48,4 persen, Prabowo Subianto 36,7 persen, dan Anies Baswedan 4,0 persen.
Di Arek dengan cakupan suara 26,0 persen elektabilitas Ganjar Pranowo menang dengan 43,1 persen, Prabowo Subianto 36,9 persen, dan Anies Baswedan 12,5 persen. Di Pantura dengan cakupan suara 12,0 persen, elektabilitas Ganjar Pranowo 41,9 persen, Prabowo Subianto 40,2 persen, dan Anies Baswedan 14,5 persen.
Sementara di wilayah Tapal Kuda dengan cakupan suara 25,0 persen, elektabilitas Prabowo Subianto 47,8 persen, Ganjar Pranowo 30.0 persen, dan Anies Baswedan 13,4 persen. Di Madura dengan cakupan 9,0 persen, elektabilitas Anies Baswedan 44,8 persen, Prabowo Subianto 42,5 persen, dan Ganjar Pranowo 9,2 persen.
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 25 September-1 Oktober 2023 di Jawa Timur menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.000 responden dengan margin of error +/- 3.1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebagai informasi, Jawa Timur adalah provinsi penentu dan terpadat kedua secara DPT. Lebih dari 31 juta pemilih atau sekitar 15,5 persen pemilih ada di Jawa Timur. Ada faktor lain yang membuat Jawa Timur menjadi menarik, secara kultural Jawa Timur basis Nahdlatul Ulama, salah satu faktor yang selalu diperhitungkan dalam kontestasi Pilpres.
Pada sisi lain, Jawa Timur dianggap provinsi “tak bertuan”, sehingga Jawa Timur potensial menjadi penentu kemenangan Pilpres. Kalkulasi politik berkaitan dengan potensi kemenangan dan representasi suara dari Jawa Timur, akan menjadi salah satu pertimbangan penting dalam Pilpres 2024.