Djawanews.com – Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti kelangkaan beras di pasaran yang menyebabkan melonjaknya harga. Menurut Ketua Umum PKB tersebut, kenaikan harga beras seharusnya menguntungkan petani, namun kenyataannya tidak demikian.
"Mestinya, harga beras naik kan yang untung petani, tapi pada kenyataannya kok tidak?" kata Cak Imin di akun media sosial X-miliknya, Jumat 1 Maret.
Cak Imin menilai ada yang tidak beres dengan kelangkaan dan tingginya harga beras di pasaran. “Pasti ada banyak hal yang harus dibenahi segera," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan komoditas beras ambil andil tertinggi terhadap kenaikan inflasi yang terjadi pada Februari 2024.
Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Produksi M Habibullah mengatakan inflasi pada Februari 2024 sebesar 0,37 persen secara bulanan atau month to month (mtm) atau lebih tinggi jika dibandingkan pada Januari 2024 yang hanya sebesar 0,04 persen.
Dia menjelaskan, komoditas penyumbang utama andil inflasi secara bulanan atau month to month (mtm), yaitu beras sebesar 0,21 persen, cabai merah sebesar 0,09 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen, minyak goreng, sigaret kretek mesin (skm), dan kentang masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi (mtm), yaitu bawang merah sebesar 0,04 persen, tomat sebesar 0,03 persen, cabai rawit sebesar 0,02 persen, ikan segar sebesar 0,01 persen.
Sementara komoditas penyumbang utama andil inflasi secara tahunan atau year on year (yoy), yaitu beras sebesar 0,67 persen, cabai merah sebesar 0,17 persen, daging ayam ras sebesar 0,14 persen, sigaret kretek mesin (SKM) sebesar 0,13 persen, tomat sebesar 0,11 persen, dan bawang putih sebesar 0,10 persen.