Djawanews.com – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi berbicara soal rencana pemindahan kerja aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia menekankan pemindahan tersebut harus dilakukan secara terukur dan tidak perlu berbondong-bondong.
"Nanti kita lihat lah. Begini, lebih baik kan fokus ya, jadi tidak perlu semuanya berbondong-bondong," katanya menjawab pertanyaan seputar keberlanjutan IKN, di Magelang, Jateng, Minggu 27 Oktober, disitat Antara.
Dalam pernyataannya, Mensesneg menyoroti pentingnya kunjungan kerja ke IKN yang terfokus oleh kementerian-kementerian kunci, seperti Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, dan Kementerian Keuangan.
"Kalau hanya sekadar menengok ke sana, tidak perlu ramai-ramai. Cukup kementerian kunci," katanya.
Saat ditanya tentang kapan peraturan presiden terkait pemindahan ibu kota negara dilakukan, Prasetyo menyebut masih mempelajari berkas tersebut, sebelum nantinya akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Ya nanti kita lihat, kita pelajari. Begitu semua sudah ready, sudah siap, beliau yang akan tanda tangan," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti pada Rabu 23 Oktober, menyebut peresmian Istana Garuda di IKN oleh Prabowo telah masuk ke dalam rencana 100 hari kerja pertama pihaknya.
"Mungkin ada peresmian-peresmian yang sudah siap kita resmikan, kayak Istana Garuda," katanya.